JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa basis pendukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih banyak memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengungkapkan bahwa 28,6 persen pendukung AHY memilih Anies sebagai capres.
“Pendukung AHY mengerucut terutama ke Anies dan sebagian ke Prabowo,” ujar Burhanudin dalam konferensi pers virtual di YouTube Indikator, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: PKS Sayangkan Izin Safari Politik Anies di Aceh Dicabut
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa 19 persen pendukung anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.
Burhanudin mengungkapkan, analisa basis pendukung capres-cawapres dibutuhkan untuk melihat sejauh mana keuntungan kedua tokoh jika dipasangkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab, jika preferensi pemilih capres-cawapres berbeda, maka hal itu dapat mengancam tingkat elektoral pasangan calon (paslon).
“Jadi memilih cawapres seperti memilih pasangan hidup. Enggak boleh salah,” tuturnya.
Baca juga: Survei Charta Politika: Jika Ganjar dan Prabowo Berduet di Pilpres, Anies-AHY Tumbang
Diketahui jajak pendapat berlangsung 30 Oktober-5 November 2022 dan melibatkan 1.220 responden yang dipilih melalui multistage random sampling.
Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka.
Adapun survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Saat ini AHY terus didorong oleh Partai Demokrat agar dapat mendampingi Anies dalam kontestasi elektoral mendatang.
Partai Demokrat tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres.
Baca juga: Survei Indikator: Ridwan Kamil, AHY, dan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Dengan Elektabilitas Tertinggi
Selain itu kedua parpol tersebut juga melakukan negosiasi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, bangun koalisi tak kunjung terbentuk, meski ketiganya mengklaim selalu berkomunikasi dengan intens.
Salah satu hambatan pembentukan poros koalisi itu adalah belum sepakatnya ketiga parpol pada figur cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.