Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turuti Skenario Ferdy Sambo, Bharada E Takut Bernasib seperti Yosua

Kompas.com - 30/11/2022, 14:57 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E mengungkapkan bahwa ia mengikuti skenario Ferdy Sambo lantaran takut bernasib seperti Yosua.

Hal itu disampaikan Richard saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf. Adapun Richard mengikuti skenario Sambo untuk melakukan pembunuhan terhadap Yosua di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga lantaran telah melecehkan Putri Candrawathi.

"Memang Ferdy Sambo ini siapa sih? Kenapa kok bisa ditakuti? Dia kan penegak hukum?" tanya Anggota Majelis Morgan Simanjuntak dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Alasan Bharada E Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo: Saya Takut, Ini Jenderal Bintang Dua

"Takut, Yang Mulia," jawab Richard.

"Kenapa takutnya?" tanya Hakim lagi.

"Pada saat dia (Ferdy Sambo) kasih tahu (skenario pembunuhan) ke saya di Saguling, pikiran saya, saya akan sama seperti almarhum, Yang Mulia," ungkap Richard.

"Kalau dilakukan bakal sama kayak almarhum?" ucap Hakim menegaskan.

"Siap," jawab Bharada E.

Dalam kesempatan itu, Richard juga mengungkapkan bahwa ia sempat berdoa setelah diminta Sambo untuk membunuh Yosua. Richard mengaku tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain berdoa. Sebab, kala itu, ia sangat takut untuk menolak perintah Ferdy Sambo.

"Saya berdoa 'Tuhan kalau bisa ubah pikiran Pak Sambo, kalau bisa ubah pikiran biar enggak jadi'," ungkap Richard.

"Karena saya takut, saya beraninya berdoa," terang Bharada E.

Baca juga: Pengacara Ungkap Manipulasi Skenario Ferdy Sambo dari Ketakutan Bharada E

Skenario pembunuhan itu terjadi saat Richard dipanggil Sambo untuk menemuinya di lantai 3 rumah pribadi di Saguling. Richard diminta menemui Sambo oleh Ricky Rizal. Padahal, selama menjadi ajudan, ia tidak pernah menginjak lantai 3 apalagi dipanggil khusus oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu.

“Diajak saya duduk di sofa (oleh Ferdy Sambo),” papar Richard.

“Siapa saja di situ?” tanya Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santosa.

“Pada saat saya datang, Pak FS (Ferdy Sambo) saja, Yang Mulia,” jawab Richard.

Setelah bertemu Sambo, Richard diminta duduk dan ditanya tentang peristiwa di Magelang yang dialami Putri Candrawathi.

“Pak FS bilang, 'ada kejadian apa di Magelang?'” tanya Sambo kepada Richard.

“Siap, saya tidak tahu, Bapak,” jawab Richard.

“Dia (Sambo) diam, nangis,” sambung Bharada E.

Lantas, Sambo menceritakan adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami istrinya oleh Brigadir Yosua.

“Yosua sudah melecehkan Ibu di Magelang!” kata Sambo kepada Richard.

“Saya kaget, takut, karena posisinya kami ajudan di Magelang,” ucap Richard.

“Dia bilang, 'kurang ajar, anak ini sudah merendahkan harkat martabat saya',” ujar Richard menirukan Sambo.

“Habis dia bicara, ada sisi dia nangis,” lanjut Richard.

Baca juga: Agus Nurpatria Ragukan Keterangan Bharada E: Ngaku Nembak 5 Kali, tapi Lukanya Yosua Ada 7

“Memang harus dikasih mati anak itu!” kata Richard menirukan Sambo.

Lantas, Sambo meminta Richard untuk membunuh Yosua sebagaimana skenario yang telah disiapkan.

“Nanti Kau yang tembak Yosua ya, kalau saya yang tembak, enggak ada yang jaga kita,” ucap Sambo, sebagaimana ditirukan Richard.

“Jadi gini Chad, skenarionya di 46 Chad, jadi nanti skenarionya, Ibu dilecehkan Yosua, baru Ibu teriak, kamu dengar, kamu tembak, Yosua yang mati,” sambung Sambo menjelaskan skenarionya kepada Richard.

Baca juga: Fans Bharada E: Richard Itu Korban, Kami Harap Dia Bebas...

Mendengar skenario tersebut, Richard mengaku kaget dan takut. Namun, ia tidak bisa berkata apa-apa saat itu.

“Saya kaget, saya takut. Duh saya disuruh bunuh orang ini,” kata Richard.

“Sudah kamu tenang saja, kamu aman, kamu bela ibu,” kata Sambo meyakinkan Richard kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com