Dengan revisionisme, pemimpin pragmatis dan pluralis sadar bahwa untuk mewujudkan manfaat untuk semua, eksperimen-eksperimen kebijakan yang sifatnya drastis perlu diambil menimbang kondisi global yang tidak stabil dan kelemahan program-program pembangunan pemimpin terdahulu.
Nyali ini yang tidak dimiliki pemimpin reformis, apalagi yang nyaman dengan status quo.
Praktisnya, saya membayangkan, pemimpin tersebut mampu memangkas ketergantungan masyarakat akan energi fosil, memotong ketergantungan masyarakat akan pangan beras dan gandum, menghentikan eksperimen Merdeka Belajar dll. Semua atas legitimasi manfaat lebih besar untuk semua.
Lebih jauh, pandangan revisionisme membuat pemimpin akan terus bereksperimen dengan kebijakan untuk mewujudkan “manfaat untuk semua”.
Tantangan besar pragmatisme untuk pluralisme adalah menentukan dan mewujudkan manfaat bagi rakyat Indonesia yang beragam, yang dalam praktik akan sangat sulit melakukannya.
Padahal kesulitan ini berakar dari orientasi pemimpin yang menganggap manfaat ini ditentukan sendiri olehnya, dibatasi oleh Undang-undang dll.
Manfaat untuk masyarakat plural tidak bisa diterjemahkan statis. Ia harus berasal dari proses melihat kondisi rakyat dan mendengar suara rakyat.
Bahkan idealnya, masyarakat yang menyampaikan kepada si pemimpin, kebijakan seperti apa yang dibutuhkan, agar manfaat muncul kepada mereka.
Kondisi lingkungan strategis yang terus berubah membuat hakikat “manfaat” ini dinamis. Dikatakan bermanfaat hari ini, belum tentu bermanfaat hari esok.
Apalagi jika terbukti, manfaat tersebut hanya dirasakan segelintir elite atau kelompok mayoritas saja.
Terakhir, soal kesesuaian pemimpin pragmatis, pluralis dan revisionis ini dengan Pancasila. Bagi saya, pandangan pragmatisme yang menekankan tindakan adalah jawaban bagi upaya membumikan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan dan keteladanan.
Pandangan pluralisme mengingatkan pemimpin untuk selalu melihat dan mendengar rakyat, bukan kelompok mayoritas apalagi elite.
Sementara pandangan revisionism menuntun pemimpin untuk selalu melakukan refleksi, bahwa implementasi Pancasila yang menciptakan manfaat untuk semua harus selalu berubah sesuai perkembangan zaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.