Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darmansjah Djumala
Diplomat dan Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri

Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dan Dosen Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

Aura Pancasila di KTT G20 Bali

Kompas.com - 28/11/2022, 09:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di tengah kecamuk perang Rusia-Ukraina serta krisis pangan dan energi yang diakibatkannya, banyak pihak meragukan relevansi dan efektifitas KTT G20 Bali.

Sulit membayangkan Indonesia bisa mengumpulkan pemimpin dunia di tengah mood politik internasional sedang tidak baik-baik saja.

Ternyata 17 pemimpin negara hadir. Malah mampu pula menghasilkan kesepakatan politik berupa Leaders’ Declaration.

Kemampuan mempersatukan pemimpin negara di tengah gonjang-ganjing politik dunia merefleksikan nilai Persatuan seperti dititahkan Pancasila dalam sila ketiga.

Memenuhi undangan Indonesia, para pemimpin negara itu bersedia datang ke Bali untuk mencari solusi bagi kesejahteraan dan perdamaian dunia.

Bukan hal mudah. Indonesia sebagai tuan rumah kerja keras mencari titik-titik persamaan di antara berjuta perbedaan.

Meskipun begitu, tercapai juga kesepakatan politik. Upaya mencari solusi melalui dialog adalah manifestasi nilai musyawarah sesuai dengan sabda sila ke-4 Pancasila.

Kedua, dalam tataran substansi, Indonesia menetapkan tiga prioritas: infrastruktur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Pilihan isu prioritas bukan tanpa alasan. Ada pertimbangan ideologis di sana. Indonesia dengan sadar mengangkat isu pandemi.

Pandemi telah merenggut jutaan nyawa manusia. Tidak semua negara mampu mengatasinya, terutama negara miskin.

Mereka memiliki akses terbatas untuk memiliki alkes dan vaksin. Mereka perlu dibantu. Indonesia menetapkan masalah penyediaan vaksin sebagai prioritas karena ingin membantu negara yang tak mampu.

Naluri membantu negara tak mampu itu adalah wujud nyata nilai Kemanusiaan, seperti diamanatkan sila kedua Pancasila.

Transformasi ekonomi digital di tangan Indonesia diarahkan untuk memberdayakan usaha kecil menengah (UKM) agar mereka melek digital.

Dengan program digital literacy bagi UKM diharapkan mereka bisa naik kelas dan taraf hidupnya meningkat.

Memberdayakan UKM untuk kesejahteraan mengandung nilai Keadilan, persis seperti dititahkan sila kelima Pancasila.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com