Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musra Relawan Jokowi di Banten dan Sulsel Jagokan Mahfud MD dan Danny Pomanto untuk Cawapres 2024

Kompas.com - 23/11/2022, 19:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Simpatisan Joko Widodo "Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia" mengumumkan hasil Musra di Banten dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berdasarkan e-voting, nama Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) terpilih versi Musra Banten dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto unggul sebagai kandidat cawapres di Sulsel.

"Nama cawapres harapan rakyat versi Musra Banten, pertama Pak Mahfud 17,47 persen," kata Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea dalam jumpa pers, Rabu (23/11/2022).

"Kedua, Arsad Rasjid 15,35 persen. Ketiga, Moeldoko 14,81 persen," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Sulsel: Ganjar, Prabowo, Airlangga Tiga Besar Capres

Munculnya nama Mahfud MD disebut mengejutkan oleh Andi Gani.

Terlebih, menurutnya, nama Mahfud MD konsisten muncul sebagai jagoan cawapres relawan Musra dari berbagai kesempatan.

Demikian juga, nama Arsjad Rasjid yang notabene Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

"Hampir di semua daerah, di basis-basis yang memang kita tidak duga, Banten," ujar Andi Gani.

"Pak Mahfud kan orang Jawa Timur, kok bisa nomor satu di Banten," katanya lagi

.Baca juga: Penjelasan Mahfud soal Pertemuannya dengan Ganjar Pranowo

Sementara itu, mencuatnya nama Danny Pomanto dianggap tidak begitu mengherankan karena ia menjadi jagoan cawapres di Sulawesi Selatan, provinsi yang beribu kota di Makassar.

"Nomor 2, Airlangga Hartarto 19,4 persen. Lalu, nomor 3 Ridwan Kamil 16,96 persen," ujar Andi Gani.

Andi Gani mengklaim bahwa peserta e-voting dalam Musra Banten mencapai 2.787 orang. Sedangkan Musra Sulawesi Selatan mencapai 9.881 peserta.

Baca juga: Hakim Baru MK Dilantik meski Dikritik, Mahfud: Presiden Harus Tindak Lanjuti Surat DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com