Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tak Masalah Ada Kadernya yang Ikut Deklarasikan Anies di Yogyakarta

Kompas.com - 18/11/2022, 12:40 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tak mempermasalahkan sejumlah kadernya terlibat deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Yogyakarta.

Adapun dikutip dari Tribunnews, deklarasi itu dilakukan oleh Forum Ka’bah Membangun (FKM) pada Rabu (16/11/2022).

“Banyak yang kader PPP, tetapi di luar struktur partai. Tidak masalah karena PPP memang mengembangkan proses bottom up,” ujar Arsul pada Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Arsul menyampaikan langkah PPP mengumpulkan aspirasi dari akar rumput memang berdampak pada munculnya ragam aspirasi soal pemilihan figur capres.

Baca juga: UU KPK Digugat Komisionernya Sendiri, PPP Sebut Aturan Usia Pimpinan Tak Bertentangan Konstitusi

Situasi itu tidak dipandang sebagai ancaman soliditas partai. Namun pada akhirnya Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP yang akan mengambil keputusan siapa figur capres yang bakal didukung.

“Konsekuensinya akan ada perbedaan aspirasi. Nanti pada akhirnya partai akan memutuskan,” ungkapnya.

Di sisi lain, berbagai aspirasi kader akar rumput PPP disebut Arsul tak mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun bersama Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

“Kami tidak baperan, melihat semuanya biasa saja. Karena itu tidak akan menyikapi seperti orang kebakaran jenggot,” tandasnya.

Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum Ingin PPP Usung Ridwan Kamil Jadi Capres RI, Ini Alasannya

Diketahui Anies merupakan capres yang diusung oleh Partai Nasdem.

Namun hingga kini Nasdem belum mendapatkan tiket yang cukup untuk membawa mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya Nasdem tidak punya kursii yang cukup untuk mengusung Anies sendiri, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.

Penjajakan koalisi partai politik (parpol) pimpinan Surya Paloh itu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat pun belum menemukan kesepakatan.

Sementara KIB juga belum mendeklarasikan pasangan calon (paslon) capres-cawapres.

Baca juga: PPP Minta RKUHP Dilengkapi Tindak Pidana Rekayasa Kasus

Partai Golkar masih mendorong Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagao capres, begitu pun PAN yang ingin mengusung Zulkifli Hasan.

Sedangkan PPP masih melakukan konsolidasi internal untuk mendapatkan masukan dari berbagai kadernya di Tanah Air.

Pelaksana Tugae (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengungkapkan banyak kadernya yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com