Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Setuju KY Bentuk Satgasus, Anggota DPR: Dasar Hukum dan Juntrungannya Tak Jelas

Kompas.com - 15/11/2022, 15:13 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi’i tak sepakat dengan langkah Komisi Yudisial (KY) membentuk satuan tugas khusus (satgasus).

Ia menilai, keberadaan satgasus itu tak memiliki dasar hukum jelas.

“Enggak usah ada lagi keinginan untuk membentuk satgasus yang kita enggak tahu dasar hukumnya dan enggak jelas juntrungannya,” tutur Syafi’i ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (15/11/2022).

Pihak KY memutuskan membentuk satgasus menyusul dua hakim Mahkamah Agung (MA) yang terlibat kasus korupsi.

Baca juga: KY Minta Beberapa Delik RKUHP Terkait Peradilan Direvisi, Salah Satunya Larangan Merekam Sidang

Sementara itu, menurut Syafi'i, lebih baik KY meningkatkan fungsi pengawasannya pada para hakim seperti yang telah diatur dalam undang-undang.

Sebab, pembentukan satgasus bakal menimbulkan berbagai pertanyaan publik.

“Nah satgasus ini yang bentuk siapa, bertanggung jawab kepada siapa, dan kewenangannya seberapa, itu akan ada pertanyaan lagi. Terus kita DPR enggak tahu pula (pembentukan) itu,” ujar dia.

Syafi’i menilai, ketimbang membentuk satgasus, lebih baik KY bekerja lebih keras untuk mengawasi perilaku para hakim.

“Ya kalau KY enggak mampu, ya KY saja yang enggak usah bekerja. Buat satgasus yang mengambil alih fungsi KY,” ujar dia.

Adapun dua hakim agung diduga terlibat dugaan tindak pidana korupsi terkait suap koperasi simpan pinjam Intidana.

Baca juga: KY Beri Kesempatan Masyarakat Ikut Bertanya dalam Proses Wawancara Calon Hakim Agung

Pertama, Sudrajad Dimyati yang ditetapkan sebagai tersangka akhir September 2022. Untuk Hakim Agung kedua, KPK mengungkapkan identitasnya.

Namun, Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebutkan hakim agung yang menjadi tersangka itu pernah menjalani pemeriksaan di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com