Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Jokowi Benar-benar Meninggalkan Nasdem?

Kompas.com - 14/11/2022, 06:49 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Presiden Joko Widodo dengan salah satu partai politik (parpol) pendukungnya di pemerintahan, Partai Nasdem tampak kian berjarak.

Dugaan hubungan ini berjarak muncul setidaknya karena dua hal. Pertama, gestur Jokowi yang tak membalas pelukan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, ketika keduanya menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar.

Baca juga: Surya Paloh di Persimpangan Jalan, Sayonara Jokowi, Welcome Anies?

Kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak memberikan ucapan ulang tahun pada puncak perayaan HUT Partai Nasdem, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Surya Paloh enggan berpikir negatif atas sikap Jokowi tersebut. Ia menduga Jokowi tengah sibuk dengan berbagai urusan, sehingga tak sempat memberikan ucapan selamat untuk perayaan ulang tahun partainya.

“Kenapa Pak Jokowi enggak kirim video? Ini kan hari ulang tahun Nasdem, mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau enggak dikirim video, mungkin karena kesibukan," ujarnya.

Dugaan kerenggangan hubungan diduga akibat keputusan Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai capres, dan penjajakan koalisi bersama dua parpol oposisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Baca juga: Pengamat: Nasdem Sebenarnya Berharap Jokowi Endorse Anies Baswedan

Lantas, akankah berjaraknya hubungan itu bakal berujung pada keputusan politik Jokowi meninggalkan Nasdem?

Ganti semua menteri Nasdem

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menduga ketidakharmonisan itu bakal berujung pada langkah politik Jokowi merombak formasi Kabinet Indonesia Maju.

Pasalnya, sebagai bagian dari parpol koalisi pemerintah, Nasdem mendapatkan jatah tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Ketiganya adalah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

“Bisa terjadi pula bahwa pada akhirnya Jokowi akan meminta out tiga menteri asal Nasdem dari kabinet karena dalam jangka panjang Jokowi menaruh harapan pada berbagai kaki (lain) yakni, PDI-P, poros Gerindra-PKB, serta Koalisi Indonesia Bersatu,” papar Ari pada Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Baca juga: Surya Paloh: Nasdem Ingin Jadi Sahabat Sejati dalam Suka Duka Presiden Jokowi

Menurutnya, hal itu mungkin terjadi karena Jokowi begitu kecewa. Sebab Surya Paloh seolah melupakan kontestasi politik dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Kala itu, Anies berhasil mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang merupakan kader PDI-P, dan mendapatkan restu Istana.

Situasi itu, lanjut dia, menempatkan Anies sebagai figur oposisi PDI-P dan Jokowi. Terlebih Jokowi pernah memberhentikannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Mungkin Surya Paloh lupa bahwa relasi Jokowi dan PDI-P dengan Anies bagaikan Tom and Jerry,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com