Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang saat ini memegang Presidensi G20 juga tiba di Bandara Ngurah Rai pada Minggu malam.
Kedatangan Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi langsung disambut sejumlah menteri, antara lain Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Jokowi dan Iriana sebelumnya bertolak dari Phnom Penh, Kamboja, setelah menghadiri rangkaian KTT ASEAN selama lima hari sejak 9 November 2022.
Setelah menyapa para menterinya, Presiden Jokowi memberikan sambutan di Bandara Ngurah Rai.
Dia mengatakan, pelaksanaan KTT G20 sudah siap dilakukan.
Baca juga: KTT G20, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi Tiba di Bali
Kepala Negara pun mengonfirmasi bahwa 17 pemimpin negara G20 akan hadir pada KTT yang digelar pada Selasa dan Rabu besok.
Presiden juga telah mendapatkan laporan bahwa KTT G20 sudah siap sepenuhnya.
"Ini sangat menggembirakan di tengah masa yang sangat sulit seperti sekarang ini, apalagi Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping juga akan hadir," kata Jokowi.
"Indonesia terus memperjuangkan perdamaian dunia serta menjadi bagian dari solusi berbagai krisis dan pemulihan ekonomi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, negara dan lembaga anggota G20 terdiri dari Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, dan Inggris.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, para banyak kepala negara asing yang ingin bertemu Presiden Joko Widodo di sela-sela pelaksanaan KTT G20.
Menurut dia, hal itu membuat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kesulitan mengurus jadwal permintaan pertemuan.
"Ini hebatnya Presiden kita ini ya, semuanya sudah terjadwal sebenarnya, tapi banyak sekali yang menginginkan minta waktu kepada Pak Jokowi ini, presiden kita ini. Kita mesti bangga presiden kita di mata para kepala negara luar itu luar biasa. Sampai kesulitan untuk Menlu mengurusnya," ujar Moeldoko di Media Center G20, BICC, Nusa Dua, Minggu siang.
"Berikutnya juga pesawat-pesawat delegasi yang ingin mendarat di sini dari beberapa negara juga ingin minta dispensasi. Tetapi, ya semuanya sudah dipikirkan apa direncanakan sehingga nanti mungkin ada tidak bisa terpenuhi," lanjutnya.
Baca juga: 17 Kepala Negara Hadiri KTT G20 di Bali, Apa yang Akan Dibahas?
Saat disinggung ada berapa banyak tambahan kepala negara yang ingin bertemu Presiden Jokowo, Moeldoko belum bisa memastikan.
Menurut dia, kepastian hal tersebut akan disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi.
Akan tetapi, Moeldoko menyatakan, ada negara-negara di luar anggota G20 yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi.
"KTT Ini menurut saya pertemuan terbesar di luar (KTT) APEC ya. Dulu kita bicara APEC, sekarang G20. Saya pikir ini pertemuan cukup besar oleh kepala kepala negara yang punya reputasi, negara yang gede, ini sebuah momentum sangat bagus untuk menggalang peaceful kedamaian dunia," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.