Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kepala Negara Ingin Ketemu Jokowi di G20, Istana: Sampai Kesulitan Mengurusnya

Kompas.com - 13/11/2022, 12:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklaim, para kepala negara asing banyak yang ingin bertemu Presiden Joko Widodo di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.

Menurut dia, hal itu membuat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kesulitan mengurus jadwal permintaan pertemuan.

"Ini hebatnya Presiden kita ini ya semuanya sudah terjadwal sebenarnya, tapi banyak sekali yang menginginkan minta waktu kepada Pak Jokowi ini, Presiden kita ini. Kita mesti bangga Presiden kita di mata para kepala negara luar itu luar biasa. Sampai kesulitan untuk Menlu mengurusnya," ujar Moeldoko di Media Center G20, BICC, Nusa Dua, Minggu (13/11/2022).

"Berikutnya juga pesawat-pesawat delegasi yang ingin mendarat di sini dari beberapa negara juga ingin minta dispensasi. Tetapi ya semuanya sudah dipikirkan apa direncanakan sehingga nanti mungkin ada tidak bisa terpenuhi," lanjutnya.

Baca juga: Putin Tak Hadiri KTT G20 Bali, Bakal Diwakili Menlu Rusia?

Namun saat ditanya berapa banyak kepala negara yang ingin bertemu Presiden Jokowi, Moeldoko belum bisa memastikan.

Kepastian hal tersebut akan disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi.

Namun, Moeldoko menyatakan, ada negara-negara di luar anggota G20 yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi.

"KTT Ini menurut saya pertemuan terbesar di luar (KTT) APEC ya. Dulu kita bicara APEC, sekarang G20. Saya pikir ini pertemuan cukup besar oleh kepala-kepala negara yang punya reputasi, negara yang gede, ini sebuah momentum sangat bagus untuk menggalang peaceful kedamaian dunia," tambahnya.

Presiden Jokowi sendiri akan tiba di Bali pada Minggu setelah menempuh perjalanan dari Phnom Penh, Kamboja.

Sejak 9 November hingga hari ini Kepala Negara berada di Kamboja untuk menghadiri KTT ASEAN.

Baca juga: Singgung Manfaat G20, Luhut: Presiden Jokowi Diajak ke Banyak Pertemuan Bilateral

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi sebelumnya mengatakan, tiga kepala negara anggota G20, yakni Rusia, Brasil dan Meksiko tidak hadir secara langsung di Bali saat pelaksanaan KTT G20.

"Dari negara G20, Presiden Meksiko (Andres Manuel Lopez Obrador) yang tidak dapat hadir di Bali akan diwakili oleh Menlu Meksiko (Marcelo Ebrard)," ujar Retno dilansir dari siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Minggu.

Kemudian, Presiden Brasil direncanakan akan hadir secara virtual.

"Selain itu, Kemenlu telah menerima nota diplomatik dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta yang menyampaikan Presiden Vladimir Putin tidak dapat hadir di Bali secara langsung," ungkap Retno.

Negara dan lembaga anggota G20 terdiri dari Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, dan Inggris.

Baca juga: PDI-P Dorong Putin Sampaikan Pidato di G20 lewat Daring

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com