Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh di Persimpangan Jalan, "Sayonara Jokowi, Welcome Anies"?

Kompas.com - 13/11/2022, 08:26 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo disebut tengah renggang dan membawanya berada dalam persimpangan jalan.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa isu keranggangan ini muncul setelah Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai hubungan Nasdem dengan Jokowi sedang berada di titik terendah.

Titik terendah tersebut terlihat dari ketidakhadiran Jokowi di puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem yang digelar di Jakarta Convenction Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Surya Paloh: Kalau Ada yang Bilang Jokowi Emoh ke Nasdem, Itu Sengaja Ingin Rusak Hubungan

Sebagaimana diketahui, di hari puncak perayaan ini, Jokowi menghadiri KTT ASEAN Kamboja.

"Perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Nasdem kemarin (11/11/2022) terasa hambar karena tak hadirnya Presiden Jokowi yang sering dianggap sebagai 'Presidennya Nasdem'," kata Agung dalam siaran pers, Sabtu (12/11/2022).

Agung mengatakan ketidakharmonisan Nasdem dan Jokowi juga terlihat dari video ucapan ulang tahun dari Jokowi yang tak kunjung diputar.??

Banyak yang menilai video tersebut batal diputar lantaran Jokowi tidak mengirimkan video ucapan saat waktu perayaan.

Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Jokowi Ucapkan Selamat Tinggal meski Nasdem Capreskan Anies

Kedua fakta inilah yang dinilai menjadi tanda kuat ada hubungan yang hampir tak bisa diselamatkan lagi antara Nasdem dan Jokowi.

“Realitas politik tadi semakin memperkuat dugaan banyak kalangan bahwa hubungan Nasdem-Presiden Jokowi sedang berada di titik terendah (down) setelah selama ini berlangsung intim (up) layaknya sahabat. Sayangnya kini relasi persahabatan tersebut bertepuk sebelah tangan," tutur Agung.

Tetap dukung pemerintah

Sementara itu, Paloh menegaskan bahwa Nasdem tetap mendukung pemerintahan saat ini kendati telah menyatakan dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024.

Ia meyakini Nasdem bisa memberikan dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatan pada 2024.

"Bukan karena kita mencalonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah, perasaan hati kita sebagai kader mengurangi rasa kedewasaan kita," katanya dalam acara puncak HUT ke-11 Nasdem.

Paloh mengatakan, hingga hari ini Jokowi masih menjadi presiden Nasdem.

Baca juga: Soal Nasib Nasdem di Kabinet, Surya Paloh: Terserah, Bola di Tangan Presiden

Dia ingin Nasdem menjadi sahabat sejati Jokowi yang setia dalam suka dan duka sampai akhir.

Paloh berharap Jokowi punya sikap yang sama. Dia tak ingin presiden mendepak partainya dari barisan koalisi pendukung pemerintahan.

"Nasdem ingin tekankan ini. Dia ingin tetap jadi seorang sahabat sejati dalam suka dukanya seorang Presiden Jokowi," ujarnya.

Di sisi lain, Paloh mencurigai ada yang sengaja ingin merusak persahabatannya dan Jokowi.

Baca juga: Surya Paloh: Nasdem Ingin Jadi Sahabat Sejati dalam Suka Duka Presiden Jokowi

Pihak tersebut menggulirkan isu seolah presiden tak mau lagi Nasdem berada di koalisi pemerintahan kini.

"Kalau ada yang mencoba mengusik, mem-frame kita Jokowi itu emoh (tidak mau) pada Nasdem, itulah frame yang dilakukan, Jokowi tidak suka pada Nasdem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," ucap dia.

Tak ingin didepak

Paloh menyatakan tak ingin Nasdem terdepak dari barisan Koalisi Indonesia Maju setelah menyatakan dukungan terhadap Anies di Pilpres 2024.

Karena itu, Paloh tak ingin ada ucapan selamat tinggal Nasdem dari Jokowi.

"Lain halnya kalau memang sungguh-sungguh sahabatnya Nasdem, Presiden Joko Widodo ini menyatakan 'selamat tinggal Nasdem, saya tidak butuh Anda', itu lain halnya," kata Paloh.

"Kalau itu yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, aaaahh. Itu bukan keinginan kita. Itu bukan harapan kita," tuturnya.

Baca juga: Soal Hubungannya dengan Jokowi, Surya Paloh: Jangan karena Capreskan Anies, Kita Jadi Retak

Bagi Paloh, Jokowi merupakan seorang sahabat. Dia ingin Nasdem menjadi sahabat sejati Jokowi yang setia dalam suka dan duka sampai akhir.

Namun demikian, Paloh sadar bahwa perihal ini menjadi kewenangan presiden. Dia menyerahkan sepenuhnya nasib Nasdem di koalisi pemerintahan ke tangan Jokowi.

"Tapi sekarang terserah, bola ini ada di tangan Presiden Jokowi," katanya.

Jalan tak biasa

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) dan bakal Capres 2024 Nasdem Anies Baswedan (kanan) saat menghadiri acara perayaan HUT Nasdem yang ke-11 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) dan bakal Capres 2024 Nasdem Anies Baswedan (kanan) saat menghadiri acara perayaan HUT Nasdem yang ke-11 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).

Sementara itu, Anies mengeklaim dirinya memilih 'jalan tak biasa' bersama Nasdem untuk maju dalam Pilpres 2024.

Anies mengatakan bahwa sebetulnya ada jalan yang nyaman dan enak untuk ditempuh, tetapi Nasdem memilih jalanan yang tak biasa.

"Saya bersyukur karena Bapak Ketum (Surya Paloh) memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa," ujar Anies di lokasi yang sama.

Anies mengibaratkan perjalanan menuju Pilpres 2024 seperti sedang mendaki gunung.

Baca juga: Waketum: Anies Punya Nasdem, Kader Jangan Malu-malu Sosialisasikan Dia

Menurut dia, perjalanan yang nyaman dan enak biasanya tidak akan pernah mengantarkan mereka ke puncak mana pun.

Sementara, jika mereka memilih jalan yang mendaki walaupun dalam suasana kegelapan, mereka pasti akan sampai ke puncak.

"Nah Nasdem memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya, tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik Indonesia," tuturnya.

Anies juga mengeklaim dirinya bersama Nasdem sedang membawa misi, bukan sekadar target.

Menurut Anies, misi ini harus diemban dan dilaksanakan sampai kapan pun. Sementara target akan selesai jika sudah tercapai.

"Saya merasa sangat bersyukur saya menyatakan 'siap' waktu itu. Dan alhamdulillah sejauh ini perjalanan kita adalah perjalanan yang nampak kita menyaksikan puncak baru yang insyaallah tercapai," jelas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com