Puluhan kader PDI-P tersebut menuntut Desmond meminta maaf atas pernyataannya terkait Bung Karno.
Menurut para kader PDI-P, diksi "kentut" dan "lucu-lucuan" yang dipakai oleh Desmond dalam tanggapannya itu telah menghina sang proklamator.
Pernyataan itulah yang akhirnya memicu kemarahan para pengagum Soekarno di Purworejo ini.
"Yang menyatakan ini (permintaan PDI-P) hanya lucu-lucuan dan permintaan maaf terhadap Bung Karno dan keluarganya ini hanya lucu-lucuan, ini pernyataan yang sangat menghina bagi kami semua," kata Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi dengan menggunakan Megaphone.
Baca juga: Kaget Puan Mau Temui Prabowo, Desmond: Aneh, Biasanya Kan Dia Dikunjungi
Sebelumnya, Desmond menilai permintaan PDI-P agar negara meminta maaf pada Soekarno dan keluarganya merupakan tindakan berlebihan.
Ia tak sepakat dengan desakan itu. Sebab, menganggap pemerintahan saat ini merupakan bagian dari rezim Soekarno.
“Pertanyaannya sekarang pemerintahan siapa? Pemerintahan Soekarno kan sekarang? Kalau Soekarno direhabilitasi itu namanya mengada-ada,” ujar Desmond ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Dalam pandangannya, permintaan PDI-P itu hanya ditujukan untuk kepentingannya sendiri.
“Dari mereka, untuk mereka, mereka semua itu,” katanya.
Desmond menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader PDI-P tak bisa berbuat banyak.
Pasalnya, Jokowi juga punya kewajiban untuk patuh pada arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Jadi melaksanakan maunya Megawati, habis itu negara minta maaf lagi sama Soekarno, memang Soekarno tidak bermasalah?” ujar Desmond.
Baca juga: Ketika Desmond Digeruduk Puluhan Kader PDI-P Saat Makan Siang di Purworejo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.