Termasuk menghargai keberagaman masyarakat Indonesia yang memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif.
Dampak positif memberikan manfaat bagi kemajuan dan tumbuhnya inovasi. Sedangkan dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan dan konflik. Karena faktanya tidak semua orang mudah dan mampu hidup harmoni dalam keragaman.
Sejatinya keragaman bukan merupakan unsur perpecahan, namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa.
Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia.
Salah satu kejayaan Indonesia adalah memiliki sejarah, emosi, dan komitmen kebangsaan kedepan yang lebih baik.
Keberagaman lainnya dari bangsa Indonesia adalah agama dan kepercayaan. Sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.
Dalam pandangan Hindu, menumbuh kembangkan toleransi merupakan kewajiban yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan.
Filosofi Tatwam Asi yang artinya, aku adalah kamu, kamu adalah aku yang dipenuhi oleh rasa ketulus ikhlasan.
Dan ajaran mulia lainnya “Semoga bumi ini menjaga kelangsungan hidup manusia yang berbicara dengan berbagai bahasa, menjalankan ibadah yang berbeda-beda, yang tinggal di wilayah yang berbeda–beda pula.
Hargailah mereka seperti halnya keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Dengan demikian, bumi menganugerahkan kemakmuran, bagaikan curahan susu yang tiada henti dihasilkan oleh sapi”.
Dalam konteks dunia bisnis, mengutip buku Dorothy Marcic: ‘Managing with The Wisdom of Love’ ia mengatakan, “Justru manajer yang gayanya penuh kekerasan dan memaksakan idenya, serta tidak peduli, tidak akan pernah mendapatkan hati dari karyawannya.
Tanpa adanya “hati” dari karyawan, perusahaan tidak akan mencapai sukses yang luar biasa ataupun bertahan lama suksesnya.
Bicara soal manajemen kasih sayang, salah satu hal yang menarik adalah gayanya mantan CEO Southwest Airlines yang terkenal, Herb Kelleher. Salah satu CEO terbaik dunia.
Secara khusus, ia menyebut dirinya mempraktikkan manajemen kasih sayang (management of love).
Sang CEO nyentrik yang pada masanya mengelola salah satu maskapai penerbangan dengan banyak reputasi bagus ini mengatakan, “Manajemen kasih sayang yang kami kembangkan adalah manajemen di mana kita saling peduli, saling memperhatikan, dan menjadikan orang yang ada di kantor bukan sekedar robot atau mesin, tapi manusia yang punya perasaan dan punya situasi tersendiri”.