Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Menjadi Pahlawan "Perawat" Kemanusiaan

Kompas.com - 11/11/2022, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Termasuk menghargai keberagaman masyarakat Indonesia yang memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif.

Dampak positif memberikan manfaat bagi kemajuan dan tumbuhnya inovasi. Sedangkan dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan dan konflik. Karena faktanya tidak semua orang mudah dan mampu hidup harmoni dalam keragaman.

Sejatinya keragaman bukan merupakan unsur perpecahan, namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa.

Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia.

Salah satu kejayaan Indonesia adalah memiliki sejarah, emosi, dan komitmen kebangsaan kedepan yang lebih baik.

Keberagaman lainnya dari bangsa Indonesia adalah agama dan kepercayaan. Sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.

Dalam pandangan Hindu, menumbuh kembangkan toleransi merupakan kewajiban yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan.

Filosofi Tatwam Asi yang artinya, aku adalah kamu, kamu adalah aku yang dipenuhi oleh rasa ketulus ikhlasan.

Dan ajaran mulia lainnya “Semoga bumi ini menjaga kelangsungan hidup manusia yang berbicara dengan berbagai bahasa, menjalankan ibadah yang berbeda-beda, yang tinggal di wilayah yang berbeda–beda pula.

Hargailah mereka seperti halnya keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Dengan demikian, bumi menganugerahkan kemakmuran, bagaikan curahan susu yang tiada henti dihasilkan oleh sapi”.

Dalam konteks dunia bisnis, mengutip buku Dorothy Marcic: ‘Managing with The Wisdom of Love’ ia mengatakan, “Justru manajer yang gayanya penuh kekerasan dan memaksakan idenya, serta tidak peduli, tidak akan pernah mendapatkan hati dari karyawannya.

Tanpa adanya “hati” dari karyawan, perusahaan tidak akan mencapai sukses yang luar biasa ataupun bertahan lama suksesnya.

Bicara soal manajemen kasih sayang, salah satu hal yang menarik adalah gayanya mantan CEO Southwest Airlines yang terkenal, Herb Kelleher. Salah satu CEO terbaik dunia.

Secara khusus, ia menyebut dirinya mempraktikkan manajemen kasih sayang (management of love).

Sang CEO nyentrik yang pada masanya mengelola salah satu maskapai penerbangan dengan banyak reputasi bagus ini mengatakan, “Manajemen kasih sayang yang kami kembangkan adalah manajemen di mana kita saling peduli, saling memperhatikan, dan menjadikan orang yang ada di kantor bukan sekedar robot atau mesin, tapi manusia yang punya perasaan dan punya situasi tersendiri”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com