Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Tak Ingin Cawapres Anies Hanya Tukang Gunting Pita

Kompas.com - 10/11/2022, 19:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, sampai sekarang belum kunjung memiliki tandem untuk maju Pemilu 2024.

Nasdem beralasan bahwa hal ini tidak terlepas dari keinginan mereka agar calon wakil presiden tidak sekadar sosok pelengkap.

"Sejauh ini banyak sekali kita lihat, tukang gunting pita saja cawapresnya," kata Ketua DPP Nasdem, Willy Aditya, dikutip siaran YouTube Gaspol Kompas.com pada Kamis (10/11/2022).

Willy merasa bahwa idealisme pemilihan sosok untuk berkontestasi tidak perlu selalu dikesampingkan dari pragmatisme untuk memenangkan kompetisi.

Baca juga: Demokrat Samakan Anies-AHY-Aher dengan Soekarno-Hatta-Sjahrir

Dalam perumpamaannya, Indonesia membutuhkan paket komplet capres-cawapres yang sama-sama berkualitas dan memiliki peran masing-masing, sebagaimana Soekarno dan Hatta dulu.

Willy menyebut strategi Nasdem mencari capres-cawapres sebagai "dwitunggal".

"Soekarno solidarity maker, Hatta administrator yang punya kapasitas. Proses itu kenapa tidak kita bangun?" kata dia.

"Suka/tidak suka senang/tidak senang ini bukan hanya untuk kompetisi. Kami mencoba di 2 ranah sekaligus. Kenapa tidak ranah dwitunggal, selama ini banyak sekali narasi yang menganggap cawapres hanya ban serep. Tentu kita tidak ingin menggunakan narasi itu," ujar Willy.

Baca juga: Siap Tampung Ganjar untuk Duet dengan Anies, Nasdem: Why Not The Best?

Dalam deklarasi menjadikan Anies bakal capres Nasdem, Ketum Nasdem Surya Paloh mengeklaim bahwa eks Gubernur DKI Jakarta tersebut bakal diberikan keleluasaan memilih calon pendampingnya.

Hingga saat ini, negosiasi dengan PKS dan Demokrat--dua partai politik yang sejauh ini digadang-gadang sebagai rekan koalisi Nasdem--belum kunjung menemukan titik terang.

"Kewenangan cawapres adalah kewenangan bersama. Maka kemudian dialog satu dan lainnya jadi penting," ujar Willy.

"Nasdem konsisten dengan statement Pak Surya saat deklarasi, menyerahkan kepada Mas Anies untuk memilih dan menentukan. Itu tidak mungkin keluar dari itu. Bahwasanya Nasdem memiliki beberapa pertimbangan itu kan sifatnya diskusi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com