JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambah daftar obat sirup yang ditarik dari peredaran.
Paling baru, ada empat obat sirup yang izin edarnya dicabut, sehingga total 73 obat sirup ditarik oleh BPOM.
Obat-obat tersebut ditarik dan dimusnahkan karena mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas.
Kandungan zat ini diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak.
Baca juga: BPOM Ungkap Bahan Baku Obat Sirup Tercemar EG Berasal dari Perusahaan-perusahaan Ini
Hingga kini, total ada lima perusahaan yang sudah dikenai sanksi karena memproduksi obat dengan cemaran EG/DEG.
Kelimanya yakni PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, PT Afi Farma, PT Samco Farma, dan PT Ciubros Farma.
"Dilakukan penghentian produksi dan distribusinya sampai ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan hasil uji dan pemeriksaan CPOB-nya (pedoman cara pembuatan obat yang baik). Jadi untuk produk lain pun juga, sirup-sirup obat lainnya juga pengertian produksi dan distribusinya," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers, Rabu (9/11/2022).
Berikut daftar 73 obat sirup yang izin edarnya ditarik oleh BPOM.
1. Cetirizine HCI Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1132716437A1
2. Dopepsa Suspensi 100 ml
• Nomor Izin Edar: DKL1532718133A1
3. Flurin SMP Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL0332708637A1
4. Sucralfate Suspensi 100 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1532719233A1
5. Tomaag Forte Suspensi 100 ml
• Nomor Izin Edar: DBL0432709433A1
6. Yarizine Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DKL1132716237A1
Baca juga: BPOM Ungkap Banyak Obat Sirup Tercemar gara-gara Beralih ke Distributor yang Lebih Murah
7. Antasida Doen Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1926303433A1
8. Fritillary & Almond Cough Mixture Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7826303137A1
9. Glynasin Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL8826301337A1
10. New Mentasin Sirup 110 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7226302837A1
11. New Mentasin Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7226302837A1
12. Unibebi Cough Syrup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7226303037A1
13. Unibebi Cough Syrup Rasa Jeruk 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL2026303537A1
14. Unibebi Demam Drops 15 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1926303336A1
15. Unibebi Demam Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL8726301237A1
16. Unidryl Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL0526302637A1
17. Uniphenicol Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DKL9626301133A1
18. Univxon Sirup 15 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7226301133A1
19. Uni OBH Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DBL7226303237A1
20. Uni OBH Sirup 300 ml
• Nomor Izin Edar: DBL7226303237A1
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Epidemiolog Sarankan Konsumsi Obat Sirup Ditunda Dulu
21. Afibramol Drops 15 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1801707736A1
22. Afibramol Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL0801705537A1
23. Afibramol Rasa Anggur Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1801708037A1
24. Afibramol Rasa Apel Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1801708337A1
25. Afibramol Rasa Jeruk Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1801707837A1
26. Afibramol 250 Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1901705537C1
27. Afibramol 160 Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1901705537B1
28. Aficitrin Sirup 10 ml
• Nomor Izin Edar: DTL9101701037A1
29. Ambroxol HCI Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1901709137A1
30. Antasida Doen Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1701707233A1
31. Antasida Doen Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1701707233A1
32. Broncoxin Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL2101710037A1
33. Cetirizine Hydrichloride Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1801708737A1
34. Cetirizine Hydrichloride Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1801708737A1
35. Chloramphenicol Palmitate Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL2101710133A1
36. Coldys Jr Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL1701707133A1
37. Coldys Jr Forte suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL1901707133B1
38. Domino Drops 10 ml
• Nomor Izin Edar: DKL1901709636A1
39. Domino Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DKL1701707533A1
40. Domperidone Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1901709536A1
41. Domperidone Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GKL1901707433A1
42. Ecomycetin Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DKL2101710233A1
43. Fumadryl Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL9601702937A1
44. Fumadryl Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DTL9601702937A1
45. Gastricid Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: DBL1901709233A1
46. Ibuprofen Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GTL1701707033A1
47. Ibuprofen Suspensi 60 ml
• Nomor Izin Edar: GTL1901707033B1
48. Obat Batuk Hitam Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: GBL8701700435A1
49. LBH Afi Sirup 125 ml
• Nomor Izin Edar: DBL9401701737A1
50. LBH Afi Rasa Lemon Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DBL2001709737A1
51. OBH Afi Rasa Mint Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DBL2001709837A1
52. Paracetamol Drops 15 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801707636A1
53. Paracetamol Rasa Anggur 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801708173A1
54. Paracetamol Rasa Anggur 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801708173A1
55. Paracetamol Rasa Apel Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801708173A1
56. Paracetamol Rasa Apel Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801708173A1
57. Paracetamol Rasa Jeruk Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801707937A1
58. Paracetamol Rasa Jeruk Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1801707937A1
59. Paracetamol Rasa Mint Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL0101704237A1
60. Paracetamol Rasa Mint Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL0101704237A1
61. Paracetamol Rasa Strawberry Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1701707337A1
62. Paracetamol Rasa Strawberry Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GBL1701707337A1
63. Resproxol Drops 15 ml
• Nomor Izin Edar: DKL2001709936A1
64. Resproxol Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DKL1901709037A1
65. Vipcol Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL7801706637A1
66. Zinc Go Sirup 100 ml
• Nomor Izin Edar: DTL1801708437A1
67. Zinc Go Forte Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: DTL1801708437B1
68. Zinc Sulfate Monohydrate Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GTL1801708937A1
69. Zyleron Sirup 60 ml
• Nomor Izin Edar: GTL1801708837A1
Baca juga: BPOM Perintahkan Tarik Obat Sirup PT Samco Farma dan PT Ciubros Farma dari Peredaran
70. Citomol
71. Citoprom
72. Samcodryl
73. Samconal
Merespons situasi yang berkembang saat ini, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan masyarakat untuk sementara menghentikan konsumsi obat sirup.
Langkah ini perlu dilakukan sampai ada kepastian bahwa seluruh obat sirup yang beredar tidak mengandung etilen glikon (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam batas aman.
"Saya menganjurkan kepada semua pihak untuk menunda dulu, menunda dulu tetap tidak mengonsumsi dulu sampai betul-betul dipastikan bahwa tidak ada lagi obat yang mengandung etilen glikol yang di atas batas aman," kata Pandu di Kantor Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Menurut Pandu, meski pemerintah sudah mencabut izin edar puluhan obat, hal itu belum menjawab akar masalah yang bisa saja berasal dari sisi hulu, seperti bahan baku atau cara pembuatan obat.
Oleh karenanya, selagi belum ada kejelasan soal penyebab lonjakan penyakit gagal ginjal akut pada anak, konsumsi obat sirup sebaiknya dihentikan.
"Yang paling penting adalah mencegah supaya tidak ada lagi korban jatuh bahkan sampai meninggal, itu yang utama. Kalau masih belum jelas, larang dulu, belum jelas, larang dulu," katanya.
Menurut Pandu, setelah terbit larangan konsumsi obat sirup ditambah pemberian antidote, kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terbukti mampu ditekan.
"Begitu pelarangan, (jumlah kasus) turun ya kan. Begitu dikasih antidote, kematiannya bisa tidak terjadi bahkan bisa cepat pulih untuk bisa cepat pulang," kata Pandu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.