Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kode Keras Jokowi soal Capres: Bocorkan Kriteria Sosok Ideal hingga Lempar Sinyal Dukungan

Kompas.com - 08/11/2022, 05:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," lanjutnya.

Baca juga: PDI-P Mengaku Tak Tahu Siapa Capres-Cawapres yang Dimaksud Jokowi

Pernyataan Jokowi itu disambut riuh tawa dan tepuk tangan hadirin. Sementara, Prabowo yang semula duduk di barisan tamu terdepan beranjak dari kursinya dan memberi hormat ke Jokowi.

Usai acara, Jokowi ditanya oleh awak media soal dukungannya ke Prabowo. Presiden bilang, tak masalah jika ucapannya dianggap sebagai sinyal dukungan ke Menteri Pertahanan itu sebagai capres.

"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi saya kan ngomongnya juga enggak apa-apalah," kata dia.

Kode keras

Melihat ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, pernyataan Jokowi itu merupakan kode keras agar sosok capres yang terpilih mendatang mampu melanjutkan gagasan-gagasan dan kinerjanya.

Boleh jadi, kode ini ditujukan buat tiga nama yang belakangan digadang-gadang menjadi sosok capres terkuat yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Namun, menurut Ari, dari tiga nama, besar kemungkinan dukungan Jokowi diarahkan untuk Ganjar.

"Jika kita membedah DNA linearitas pernyataan Jokowi dengan tiga capres itu, saya menerjemahkan keinginan Jokowi tentang sosok pelanjutnya ada pada Ganjar Pranowo," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Ari menilai, chemistry atau kedekatan yang terbentuk antara Jokowi dengan Ganjar bersifat natural. Keduanya berada di bawah payung yang sama, PDI Perjuangan.

Sementara, dengan Prabowo, kedekatan Jokowi baru terbangun setelah Pilpres 2019.

Prabowo awalnya berseberangan dan menganggap remeh kemampuan Jokowi. Namun, dia lantas berbalik arah memuja Jokowi usai didapuk menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Berbeda dengan Anies, lanjut Ari, Jokowi tampak mengambil jarak. Ini salah satunya terbukti ketika Jokowi mencopot Anies dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet Indonesia Maju pada 2016 lalu.

"Jokowi bertipe kerja, dia tidak suka berbasa-basi apalagi memilin kata. Dengan Ganjar dia seide dan seirama," ucapnya.

Lebih lanjut, Ari menduga, pernyataan Jokowi agar sosok capres diumumkan tidak terlalu lama sebetulnya ingin mengingatkan PDI-P dan Koalisi Indonesia Bersatu (koalisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional atau PAN dan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP) agar segera mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.

Jokowi dinilai khawatir, Prabowo dan Anies yang sudah mengumumkan kesiapannya maju capres tidak diimbangi gerak cepat dari partai-partai yang hendak mendukung Ganjar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com