Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Perwakilan Iran dan Taliban dalam Forum R20 NU, Mengapa?

Kompas.com - 01/11/2022, 20:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Penyelenggara forum keagamaan dunia Religion 20 (R20) menjelaskan soal tidak adanya partisipan dari Iran maupun Taliban dalam forum yang mempertemukan berbagai pemimpin agama dan sekte dunia di Nusa Dua, Bali, 2-3 November 2022 itu.

Padahal, forum ini diklaim menjadi ajang untuk para pemuka agama dunia membicarakan krisis dunia, termasuk yang berkaitan dengan sosial, politik identitas, dan agama.

"Dalam sudut pandang kami, apa yang terjadi di negara lain bukan menjadi urusan," ujar Holland Taylor, CEO Center for Shared Civilizational Value (CSCV), organisasi nirlaba berbasis di Amerika Serikat yang menjadi kesekretariatan permanen R20, dalam jumpa pers pada Selasa (1/11/2022).

Baca juga: NU Klaim Forum R20 Bakal Berdampak Konkret Atasi Krisis Dunia

Holland menekankan bahwa masih terdapat krisis atau gejala lain yang sifatnya universal.

Menurutnya, pembahasan isu tersebut dalam forum R20 akan lebih relevan karena dapat mempersatukan para partisipan dalam fokus yang sama.

"Seperti konflik berbasis identitas yang sekarang tidak mengenal apakah anda ada di Polandia, Hungaria, India, Cina, Amerika, UK, Indonesia," ungkap Holland.

"Kita punya krisis berbasis identitas di seluruh belahan dunia, mungkin berkaitan dengan etnisitas, ras, atau bahasa," lanjutnya.

Total negara negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara dengan 464 partisipan. Forum tersebut akan menghadirkan 40 pembicara dari lima benua, termasuk di antaranya Sri Paus Fransiskus yang akan hadir secara virtual dari Vatikan.

Baca juga: Gandeng Liga Muslim Dunia, Gus Yahya Berharap Forum R20 Bisa Jadi Gerakan Dunia

Gelaran R20 berikutnya akan menyesuaikan dengan tuan rumah helatan G20, di mana India akan menjadi presidensi berikutnya setelah Indonesia.

Akan tetapi, helatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang berkaitan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua, dalam forum R20 di Bali.

Nahdlatul Ulama (NU) mengeklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif, serta bahwa forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com