NUSA DUA, KOMPAS.com - Forum agama G20 "Religion 20" (R20) yang mempertemukan para pemuka agama, sekte, dan tradisi dunia di Bali menghasilkan "Komunike R20 Bali 2022".
Sebagai informasi, forum R20 diinisiasi NU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022, guna membahas bagaimana konflik berbasis agama harus berakhir dan bagaimana agama bisa menjadi solusi bagi krisis global.
Baca juga: Ditanya Keistimewaan R20 dari Dialog Antaragama Umumnya, Ketum PBNU: Bedanya, Ini Jujur!
NU mengeklaim ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.
India akan menjadi tuan rumah forum ini tahun depan.
Berikut isi Komunike R20 Bali 2022 sebagaimana disampaikan NU:
1. Kami, para pemuka agama dari anggota G20 dan negara lain seluruh dunia, sangat menyadari tantangan global seperti kerusakan lingkungan, bencana alam dan buatan, kemiskinan, pengangguran, penggusuran, ekstremisme, dan terorisme. Menghadapi tantangan ini secara efektif telah dipersulit oleh rivalitas antara kekuatan-kekuatan utama dan merebaknya konflik berbasis identitas di seluruh dunia, yang mengancam perdamaian serta keamanan dunia dan domestik, termasuk tergerusnya komitmen terhadap nilai-nilai etika dan spiritual yang penting untuk setiap orang dan masyarakat.
2. Dalam menanggapi tantangan-tantangan ini, kami telah berkumpul di Bali, Indonesia, untuk helatan perdana forum agama G20 (R20) pada 2-3 November 2022, yang diselenggarakan bersama oleh KH Yahya Cholil Staquf dan Syeikh Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa.
3. R20 bertujuan untuk mempromosikan pemahaman bersama, budaya perdamaian, dan kehidupan berdampingan yang harmonis di antara keragaman bangsa, agama, dan warga dunia.
Baca juga: NU Buka Peluang Forum R20 Lebarkan Sayap Rangkul Kelompok Ekstrem
Dalam mencapai tujuan ini, R20 menggerakkan pemuka agama, sosial, ekonomi, dan pemimpin politik di seluruh belahan dunia, untuk memastikan agama bermanfaat sebagai sumber solusi, alih-alih masalah.
4. R20 membuka pintu dan mengapresiasi kehendak konstruktif untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, termasuk dan tidak terbatas pada:
a. Pendirian Center for Shared Civilizational Values pada Juni 2021 oleh pemimpin-pemimpin spiritual Nahdlatul Ulama, termasuk pendiri R20 dan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
b. "Forum untuk Menjembatani Barat dan Timur" pada 2019 dan "Piagam Mekkah", inisiatif yang didirikan oleh Liga Muslim Dunia di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal Syeikh Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa, dalam rangka memperkuat kesepahaman bersama, kehidupan berdampingan yang damai, dan harmoni antara keragaman bangsa, agama, dan warga dunia.
5. Oleh karena itu, R20 memanggil para pemimpin agama dan politik dan semua orang yang memiliki kehendak baik dari segala bangsa dan keyakinan untuk bergabung membangun aliansi global dalam nilai-nilai peradaban bersama.
6. R20, melalui aliansi global ini, berupaya untuk
a. Mengembangkan dan mewujudkan inisiatif nyata yang menjembatani bangsa-bangsa dan peradaban