Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus di R20: Agama Tak Dapat Menghindar dari Dinamika Dunia

Kompas.com - 02/11/2022, 12:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Forum keagamaan Religion 20 (R20) di Bali, 2-3 November 2022, batal dihadiri Paus Fransiskus secara langsung baik fisik maupun virtual.

Sebagai gantinya, Paus Fransiskus mengirim surat resmi yang dibacakan oleh Nunsius Apostolik/Dubes Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo.

Dalam surat tersebut, Paus Fransiskus menegaskan bahwa urusan "transendensi", yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan, agama, atau keyakinan, tak bisa berhenti hanya sebagai urusan pribadi, melainkan juga perlu ambil bagian dalam diskursus dinamika dunia.

"Yang paling nyata, di antaranya adalah pertanyaan tentang peran agama dalam mencari solusi atas krisis yang dewasa ini tidak hanya menimpa individu, tetapi juga seluruh masyarakat, negara, dan komunitas internasional," kata Paus Fransiskus dalam surat yang ditandatangani dari Santo Luteran, Roma.

Baca juga: Sambut Pemuka Agama Sedunia, Gus Yahya: Selamat Datang di Tanah Hindu Negara Mayoritas Muslim

Paus beranggapan bahwa kalangan agama perlu membuktikan kepada dunia bahwa terdapat warisan spiritual dan moral bersama berdasarkan prinsip transendensi dan persaudaraan di tengah dunia yang semakin ditandai dengan pengabaian atas Tuhan dan pelanggaran atas nama Tuhan.

Semua insan, lanjutnya, terlepas dari agama yang dianut mengajukan pertanyaan yang sama: "Siapakah saya? Dari mana saya berasal? Mengapa ada ketidakadilan, kejahatan dan kematian di dunia? Apa yang terjadi setelah kehidupan ini berakhir?"

"Dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan ini, agama-agama dunia memanggil kita untuk melihat melampaui ilusi otonomi diri kita sendiri, dan membawa visi kita kepada Yang di Atas, kepada Tuhan yang menciptakan kita, untuk menjadi satu keluarga manusia dan yang menawarkan kehidupan dan harapan bagi semua," ujar Paus Fransiskus.

"Aspirasi tertinggi manusia tidak dapat dikesampingkan dari kehidupan publik dan hanya dikaitkan dengan ruang privat," katanya lagi.

Baca juga: Gandeng Liga Muslim Dunia, Gus Yahya Berharap Forum R20 Bisa Jadi Gerakan Dunia

R20 resmi dimulai mulai hari ini, Rabu (2/11/2022), di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.

Forum ini diprakarasai Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia, dan dihadiri oleh para pemuka agama serta sekte dari berbagai belahan dunia.

NU mengklaim bahwa sedikitnya 430 perwakilan dari 20 negara lebih telah mengonfirmasi hadir, dengan 30 lebih pembicara.

Namun, helatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Varanasi Ram Madhav, pemimpin Bharatiya Janata Party sekaligus pemuka Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang dikaitkan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua.

NU mengklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif, serta bahwa forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Baca juga: Gus Yahya Sebut R20 Akan Bahas Upaya Jadikan Agama sebagai Solusi, Bukan Masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com