Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Pertahanan Swasta Dalam Negeri Beberkan Kesulitan Berbisnis Alutsista

Kompas.com - 02/11/2022, 23:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu industri pertahanan swasta dalam negeri, PT Komodo Armament Indonesia membeberkan kesulitan dalam berbisnis alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia Dananjaya A Trihardjo mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapi industri pertahanan swasta adalah perlunya perhatian lebih dari pemerintah.

“Harapan saya dan juga teman-teman industri pertahanan lain itu, kami dibina, diayomi, kalau memang perlu dikoreksi, ya dikoreksi,” kata Dananjaya kepada wartawan di sela pameran di Jakarta Internasional Expo, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Prabowo Wajibkan “Supplier” Alutsista Luar Negeri Gandeng Industri Lokal

Ia menyebut, industri pertahanan swasta, terutama yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantannas), sejauh ini belum dijaring pemerintah terkait kontribusi dalam penggunaan alutsista untuk negara.

Kondisi ini juga yang tengah dialami oleh PT Komodo Armament Indonesia sebagai pabrikan senjata api asal Bekasi, Jawa Barat itu.

Padahal, Dananjaya mengungkapkan, hasil industri pertahanan swasta dalam negeri tak kalah berkualitas dari alutsista luar negeri.

“Tidak semua produksi dalam negeri kualitasnya di bawah yang impor. Ini belum dicoba saja, kalau memang belum dicoba ya kita tidak akan bisa tahu sampai sejauh mana kekuatan senjata itu fungsinya,” katanya.

Baca juga: Prabowo Ungkap Arahan Jokowi Terkait Pameran Indo Defence 2022

Dananjaya mengatakan, pabriknya hingga kini dapat memproduksi 5.000 pucuk senjata serbu per tahun dan 2 juta amunisi polymer kaliber 5,56 x 45 mm per tahun beserta propelan dan aspek pendukung lainnya.

Ia mengeklaim bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produksi pabrikannya mencapai 82,5 persen.

Berdasarkan hasil uji sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad), Dananjaya meyakini kualitas alutsista pabrikannya tak kalah jauh dari produk luar negeri.

Baca juga: 905 Industri Pertahanan dari 60 Negara Akan Ramaikan Indo Defence 2022

Meski produksi pabrikannya diklaim lebih berkualitas, pihaknya tetap mengharapkan adanya perharian lebih dari pemerintah.

“Kalau dengan apa yang sudah dilitbangkan itu, saya tidak ragu kalau senjata ini juga berkualitas senjata impor,” ujar dia.

“Karena, apa yang dilakukan dalam waktu yang sudah kita tembakan di Litbangad itu, itu kalau senjata yang tidak punya kualitas tinggi, itu bisa dibilang tidak akan lulus Litbangad,” imbuh dia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut bahwa pemerintah membuka ruang untuk industri pertahanan swasta.

“Kita sekarang membuka untuk swasta boleh ikut dalam industri pertahanan,” kata Prabowo di Jakarta Internasional Expo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com