JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid membantah adanya tawaran dua kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju agar Anies Baswedan tak bisa menjadi calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Dia menegaskan, tak pernah ada tawaran seperti rumor yang berkembang di tengah masyarakat, apalagi dengan niatan agar PKS keluar dari koalisi pencapresan Anies.
"Nggak ada, saya itu sehari-hari nemenin Presiden PKS Ahmad Syaikhu, jadi selama ini ke kami tidak pernah ada tawaran apapun terkait dua menteri apalagi disebut tawaran dua menteri untuk menjegal anies. Aduh kacau balau," ujar Kholid saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: Tanggapi Isu Ditawari Jabatan 2 Menteri supaya Tak Dukung Anies, PKS: Fitnah!
Kholid mengatakan, tawaran kursi menteri pernah dia dengar saat PKS dipimpin oleh Sohibul Iman di era pemerintahan Jokowi periode pertama.
Namun, kata Kholid, PKS menolak dan ditegaskan melalui keputusan Majelis Dewan Syuro PKS yang menyatakan PKS harus berada di luar pemerintahan.
"Majelis Syuro yang terakhir pada Agustus tahun ini, salah satu butir kesepakatan di musyawarah PKS tetap di luar (pemerintah), jadi menguatkan keputusan Majelis Syuro sebelumnya, nggak ada yang bisa mengubah mulai dari tingkat atas sampai bawah karena keputusan Majelis Syuro keputusan tertinggi karena disepakati oleh perwakilan seluruh Indonesia," imbuh dia.
Baca juga: Ada Isu PKS Ditawari Jatah 2 Menteri supaya Tak Dukung Anies, Ini Kata PDI-P
Kalaupun PKS memutuskan masuk kabinet, harus ada keputusan Majelis Syuro yang baru terkait hal tersebut.
Tapi menurut Kholid, hal itu sangat sulit karena harus mendatangkan seluruh perwakilan majelis dari seluruh Indonesia.
Dia menilai isu terkait tawaran kursi menteri adalah wacana yang sengaja ditebar agar terjadi keraguan dalam koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Menurut saya itu wacana-wacana yang menebar keraguan buat koalisi ini (antara NasDem, PKS dan Demokrat)," pungkas Kholid.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.