Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Citra Wapres Ma'ruf Amin Turun dari 62,7 Persen ke 55,5 Persen

Kompas.com - 31/10/2022, 12:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan bahwa citra Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di mata publik terus menurun sepanjang tahun 2022.

Survei ini menangkap bahwa pada Oktober 2022 citra baik untuk Ma'ruf Amin berada di angka 55,5 persen atau turun dibandingkan Juni 2022 (62,7 persen), dan Januari (69,9 persen).

Apabila dirinci, pada Oktober 2022, ada 5 persen responden menganggap citra Ma'ruf sangat baik, 51 persen baik, 22 persen buruk, 4 persen sangat buruk, dan 18 persen tidak tahu/tidak jawab.

Tingkat citra Ma'ruf Amin pada Oktober 2022 ini pun merupakan yang terendah sejak menjabat pada Oktober 2019 lalu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Jokowi dan Maruf Amin Menurun

Litbang Kompas/RFC/BI Survei Litbang Kompas: Citra Jokowi 75,1 Persen, Ma'ruf Amin 55,5 Persen

Kendati demikian, citra Ma'ruf di mata publik tidak selalu minor dan sempat mengalami pasang surut.

Pada April 2021 misalnya, citra Ma'ruf Amin mencapai titik tertinggi di angka 74 persen, naik dibandingkan pada Januari 2021, yakni di angka 65,8 persen.

Sempat turun menjadi 63,5 persen pada Oktober 2021, citra Ma'ruf Amin sempat naik ke angka 69,9 persen pada Januari 2022. Walau akhirnya terus turun hingga menyentuh 55,5 persen pada Oktober 2022.

Tidak hanya Ma'ruf Amin, citra positif Jokowi yang menyentuh angka 80,1 persen pada Januari 2022 turun menjadi 76,5 persen pada Juni 2022 dan 75,1 persen pada Oktober 2022.

Baca juga: Jawab Kritik BEM UI, Jubir Wapres: Maruf Amin Kerja ke Mana-Mana

Tingkat kepuasan pada kinerja pemerintahan juga turun, dari 73,9 persen pada Januari 2022, turun menjadi 67,1 persen pada Juni 2022 dan 62,1 persen pada Oktober 2022.

Dikutip dari Kompas.id, Juru Bicara Wapres Masduki Badilowi mengatakan, Ma'ruf Amin memang memilih tidak bersuara ketika Presiden Jokowi sudah bersuara cukup kencang.

”Wapres dan Presiden seperti satu wajah dua badan, tetapi pada dasarnya satu kepemimpinan,” ujar Masduki.

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin menjaga supaya tidak terkesan mengejar popularitas. Tetapi, untuk hal-hal yang memerlukan penegasan atau penjelasan, Masduki meyakinkan bahwa Ma'ruf selalu hadir.

Sementara itu, terkait penurunan kepuasan atas kinerja pemerintah, Masduki memilih tidak memberikan alasan.

”Ekonomi seluruh dunia memang bermasalah tapi tidak bisa kita beralasan begitu. Jadi kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu contoh, politik anggaran APBN kita cukup besar dana yang diperuntukkan bansos, sangat signifikan,” katanya.

Baca juga: Maruf Amin Dikritik Pasif Bantu Pemerintahan, Jubir: Wapres Enggak Ada Urusan Dibilang Simbol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com