JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan bahwa citra Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di mata publik terus menurun sepanjang tahun 2022.
Survei ini menangkap bahwa pada Oktober 2022 citra baik untuk Ma'ruf Amin berada di angka 55,5 persen atau turun dibandingkan Juni 2022 (62,7 persen), dan Januari (69,9 persen).
Apabila dirinci, pada Oktober 2022, ada 5 persen responden menganggap citra Ma'ruf sangat baik, 51 persen baik, 22 persen buruk, 4 persen sangat buruk, dan 18 persen tidak tahu/tidak jawab.
Tingkat citra Ma'ruf Amin pada Oktober 2022 ini pun merupakan yang terendah sejak menjabat pada Oktober 2019 lalu.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Jokowi dan Maruf Amin Menurun
Kendati demikian, citra Ma'ruf di mata publik tidak selalu minor dan sempat mengalami pasang surut.
Pada April 2021 misalnya, citra Ma'ruf Amin mencapai titik tertinggi di angka 74 persen, naik dibandingkan pada Januari 2021, yakni di angka 65,8 persen.
Sempat turun menjadi 63,5 persen pada Oktober 2021, citra Ma'ruf Amin sempat naik ke angka 69,9 persen pada Januari 2022. Walau akhirnya terus turun hingga menyentuh 55,5 persen pada Oktober 2022.
Tidak hanya Ma'ruf Amin, citra positif Jokowi yang menyentuh angka 80,1 persen pada Januari 2022 turun menjadi 76,5 persen pada Juni 2022 dan 75,1 persen pada Oktober 2022.
Baca juga: Jawab Kritik BEM UI, Jubir Wapres: Maruf Amin Kerja ke Mana-Mana
Tingkat kepuasan pada kinerja pemerintahan juga turun, dari 73,9 persen pada Januari 2022, turun menjadi 67,1 persen pada Juni 2022 dan 62,1 persen pada Oktober 2022.
Dikutip dari Kompas.id, Juru Bicara Wapres Masduki Badilowi mengatakan, Ma'ruf Amin memang memilih tidak bersuara ketika Presiden Jokowi sudah bersuara cukup kencang.
”Wapres dan Presiden seperti satu wajah dua badan, tetapi pada dasarnya satu kepemimpinan,” ujar Masduki.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin menjaga supaya tidak terkesan mengejar popularitas. Tetapi, untuk hal-hal yang memerlukan penegasan atau penjelasan, Masduki meyakinkan bahwa Ma'ruf selalu hadir.
Sementara itu, terkait penurunan kepuasan atas kinerja pemerintah, Masduki memilih tidak memberikan alasan.
”Ekonomi seluruh dunia memang bermasalah tapi tidak bisa kita beralasan begitu. Jadi kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu contoh, politik anggaran APBN kita cukup besar dana yang diperuntukkan bansos, sangat signifikan,” katanya.
Baca juga: Maruf Amin Dikritik Pasif Bantu Pemerintahan, Jubir: Wapres Enggak Ada Urusan Dibilang Simbol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.