Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pujian Terbaru dari Prabowo untuk Jokowi

Kompas.com - 31/10/2022, 06:13 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali melontarkan sejumlah pujian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bukan kali ini saja Prabowo menyampaikan pujian kepada Jokowi.

Menjelang tahun politik atau pemilihan umum 2024, frekuensi pujian yang disampaikan Prabowo kepada Jokowi semakin sering.

Baca juga: Kaget Jokowi ke Ukraina Saat Dihujani Roket, Prabowo: Boleh Juga Wong Solo Ini

Apalagi Partai Gerindra sepakat akan mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Berikut ini sejumlah pujian terbaru dari Prabowo kepada Jokowi yang dirangkum Kompas.com.

1. "Boleh juga wong Solo ini"

Prabowo Subianto mengaku kaget ketika Presiden Joko Widodo dengan berani mengunjungi Ukraina yang tengah dihujani roket dan bom oleh Rusia beberapa waktu lalu.

Menurut Prabowo, langkah Jokowi dengan mengunjungi Ukraina di tengah konflik itu merupakan tindakan berani.

“Saya kaget juga Beliau ke Ukraina. Saya kaget. Ukraina sedang dihujani roket dan bom tapi beliau berani. Padahal yang Kopassus aku, Beliau bukan Kopassus. Boleh juga wong Solo ini, luar biasa,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam agenda “PKB Road To Election 2024” di Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Prabowo: Kadang Bangsa Kita Kurang Menghormati Prestasi Pemimpin Sendiri

Menurut Prabowo, kunjungan Jokowi ke Ukraina tak lepas dari upayanya untuk mendamaikan konflik antara Ukraina dan Rusia.

Hal itu terbukti dengan kunjungan Jokowi ke Rusia setelah dari Ukraina. Prabowo juga diperintahkan Jokowi untuk pergi ke sejumlah negara, mulai dari Amerika Serikat, Rusia, China dalam rangka menciptakan perdamaian dunia.

“Ilmunya harus saya belajar sama Beliau. Saudara-saudara, habis itu beliau ke Kremlin, Beliau ingin mendamaikan. Saya diperintah ke Moscow ke Washington, coba tanya Indonesia bagaimana bisa bantu,” kata Prabowo.

Dari kunjungannya, Prabowo dapat menyimpulkan bahwa semua negara menginginkan agar perang Ukraina dan Rusia dihentikan.

Baca juga: Prabowo Sebut Tak Sedikit Keberhasilan Ditorehkan Jokowi Selama Pimpin Indonesia

“Semua negara ingin untuk melerai jangan sampai terjadi perang besar. Kalau perang besar kita akan banyak menderita,” ucap Prabowo.

2. Prabowo singgung keberhasilan Jokowi

Prabowo mengatakan, tidak sedikit keberhasilan Presiden Joko Widodo selama memimpin Indonesia.

“Saya melihat keberhasilan apa yang kita capai tidak sedikit karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan saya menilai kadang bangsa kita kurang menghormati prestasi pemimpin kita sendiri,” kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam agenda “PKB Road To Election 2024” di Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Prabowo mengatakan, sejumlah negara besar yang menghadapi inflasi menaruh hormat kepada Indonesia karena dapat mengelola ekonomi dengan baik.

“Saudara-saudara, Turki inflasinya 80 persen, saya kalau belanja di Turki, saya bawa kresek uang saking inflasinya sekian banyak,” kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Kunci Kebangkitan Indonesia adalah Persatuan dan Perdamaian

Ia juga menceritakan pengalamannya ketika melawat ke Washington DC, Ibu Kota Amerika Serikat dalam rangka kunjungan kerja beberapa waktu lalu.

Ketika di Negeri Paman Sam, Prabowo mengaku heran lantaran di Ibu Kota negara terkaya di dunia itu tak sedikit tunawisma berkeliaran di pinggir-pinggir jalan.

“Di ibu kota Amerika ada yang homeless, mereka tidur di pinggir jalan pakai tenda. Di ibu kota negara terkaya di dunia,” kata Prabowo.

“Di Inggris, di Eropa, sekarang harga BBM, harga listrik naik 200 persen. Kita harus bersyukur pada Yang Maha Kuasa, tetapi kita juga harus mengakui prestasi pemimpin-pemimpin kita sekarang ini,” kata dia.

Baca juga: Kembali Puji Jokowi, Prabowo: Beliau Memikirkan Rakyat Bawah

3. Prabowo sebut Jokowi memikirkan rakyat kecil

Prabowo mengatakan, dalam memimpin penanganan pandemi di tanah air, Jokowi tetap tenang dan memikirkan rakyat kecil di tengah situasi krisis.

"Harus kita memberi penghargaan kepada presiden kita Pak Joko Widodo, beliau telah memimpin kriris ini dengan tenang, dengan sejuk memikirkan rakyat paling bawah, itu saya saksi dalam kabinet," kata Prabowo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Prabowo menuturkan, Badan Kesahatan Dunia (WHO) menekan pemerintah Indonesia untuk menerapkan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.

Meski begitu, kata Prabowo, Jokowi tidak mau mengikuti permintaan WHO karena ia memikirkan nasib rakyat kecil yang bakal terdampak jika aktivitas masyarakat dilarang sepenuhnya.

Baca juga: Diperintah Jokowi Redakan Konflik, Prabowo Akan ke China pada November 2022

"Rakyat kita yang ojol itu menjalani hidup dari hari ke hari, yang tukang sate, tukang bakso, yang jualan kaki lima hidupnya dari hari per hari, pekerja-pekerja kita upahnya harian. Kalau lockdown, dia makan apa," kata Prabowo meniru ucapan Jokowi.

Prabowo menyebutkan, keputusan Jokowi itu akhirnya membuahkan hasil karena Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang sukses menangani pandemi.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengajak masyarakat untuk menghargai kerja keras Jokowi terlepas dari perbedaan pilihan politik di masa lalu.

"Marilah kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam, berani untuk menghargai orang yang benar, menghargai kebaikan, memghargai prestasi apapun kemungkinan kita punya perbedaan-perbedaan di masa lalu," ujar dia.

Baca juga: Prabowo Bertemu Jokowi di Istana Jumat Sore, Bahas Pemerintahan

(Penulis : Achmad Nasrudin Yahya, Ardito Ramadhan | Editor : Icha Rastika, Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com