Dengan cermat dia mengganti lirik "merdeka, merdeka" dengan "mulia, mulia" guna menghindari kegiatan itu dibubarkan aparat keamanan Belanda.
Baca juga: Isi Sumpah Pemuda, Teksnya Merumuskan 3 Hal Ini
Setelah itu para peserta rapat turut menyanyikan lagu itu dengan lirik yang sudah diganti secara kur.
Lagu itu kembali diperdengarkan pada akhir Desember 1928 dalam kegiatan pembubaran panitia Kongres Pemuda II.
Pada kesempatan itu, untuk kali pertama, lagu tersebut dinyanyikan dengan iringan paduan suara.
Lagu "Indonesia Raya" kembali dinyanyikan saat pembukaan Kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 18 sampai 20 Desember 1929.
Sebelum memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" untuk kali pertama pada Kongres Pemuda II, WR Supratman terlebih dulu merekam setahun sebelumnya.
Baca juga: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda
Ia merekam lagu gubahannya dengan bantuan Yo Kim Tjan, pemilik toko Populaire di Pasar Baroe.
Pada saat rekaman, W.R Supratman merekam dua versi dari lagu "Indonesia Raya".
Versi pertama adalah versi keroncong tanpa lirik, dan versi kedua adalah rekaman suara W.R Supratman dan gesekan biolanya.
Proses rekaman ini dilakukan Supratman di ruang pesta Hotel Wilhelmina, Jalan Gunung Sahari 52, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.