Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan "Reshuffle", Surya Paloh: Jokowi Memahami Arti Keberadaan Nasdem

Kompas.com - 26/10/2022, 18:48 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak yakin Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle untuk mengeluarkan Partai Nasdem dari Kabinet Indonesia Maju.

Ia mengatakan, Jokowi memahami perjuangan bersama Partai Nasdem selama ini.

“Presiden Jokowi yang saya kenal tentu memahami apa arti keberadaan Partai Nasdem bersama beliau,” ujar Surya Paloh ditemui di Wisma Nusantara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Akan tetapi, ia bakal memahami apa pun keputusan mantan Wali Kota Solo itu terkait reshuffle. Sebab, kebijakan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.

Baca juga: Disinggung soal Reshuffle, Surya Paloh: Itu Hak Pak Jokowi, Kita Hargai

Surya Paloh mengaku bakal berbesar hati jika Jokowi menilai Partai Nasdem tak lagi dibutuhkan di kabinet.

“Kalau misalnya dianggap tetap diperlukan saya menghargai. Tapi kalau misalnya dianggap ‘Ah Nasdem ini enggak ada gunanya lagi nih,’ saya disuruh minggir saja, kita akan menghormati,” ungkapnya.

Namun demikian, ia memandang posisi politik Partai Nasdem saat ini tidak melanggar etika apa pun sebagai partai politik (parpol) koalisi Pemerintahan.

Surya Paloh pun bakal mengambil langkah menemui Jokowi jika memang partainya dinilai melakukan pelanggaran tertentu.

“Kalau Presiden mengatakan Nasdem jelas melanggar etika, saya pasti akan datang, akan ketemu, saya tanya apa yang melanggar etika?” paparnya.

Baca juga: Kembali Bertemu Surya Paloh, AHY: Makan Siang, Silaturahmi

Surya Paloh juga menampik isu yang mengatakan langsung mengumpulkan kadernya usai Jokowi meminta Partai Golkar tidak sembrono dalam menentukan calon presiden (capres).

“Mau jawaban yang jujur? Enggak ada (pertemuan),” ujar dia.

Diketahui, muncul isu keretakan hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi.

Isu tersebut muncul setelah keputusan Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Dalam Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 58 Partai Golkar, Jumat (21/10/2022) Jokowi tampak kaku ketika dipeluk Surya Paloh.

Namun, Paloh menegaskan tak ada yang berubah dari hubungannya dengan Jokowi. Ia mengeklaim kedekatan bersama Jokowi tak melulu harus ditunjukan pada publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com