Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil DVR CCTV, AKP Irfan Disebut Halangi Satpam Lapor ke Ketua RT

Kompas.com - 26/10/2022, 13:17 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satpam Komplek Polri Duren Tiga Abdul Zapar mengatakan sempat ingin melapor ke Ketua RT terkait pengambilan barang bukti pembunuhan kasus Brigadir J berupa rekaman CCTV di depan rumah dinas Ferdy Sambo.

Zapar mengatakan, saat terdakwa AKP Irfan Widyanto hendak mengganti DVR CCTV, dia sempat ingin melapor kepada Ketua RT namun dicegah oleh terdakwa.

Hal tersebut diungkap Zapar saat memberikan keterangan dalam persidangan obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir J (Nofriansyah Yoshua Hutabarat) dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Saat itu majelis hakim menanyakan, apakah Zapar mendapat kesempatan melapor kepada Ketua RT.

Baca juga: Kagetnya AKBP Arif Rachman Lihat Brigadir J Ternyata Masih Hidup di CCTV, Berujung Patahkan Laptop

"Saya bilang kalau begitu saya mau lapor ke RT dulu," ujar Zapar.

Hakim kemudian menanyakan respons terdakwa ke Zapar.

"Dari beliau (terdakwa mengatakan) tidak usah, karena ini kan (mengganti DVR dengan alasan) memperbagus saja, alasannya begitu aja," tutur Zapar.

Hakim kemudian kembali menanyakan apakah ada tindakan menghalang-halangi melapor ke Ketua RT.

Baca juga: Sempat Dilarang Satpam, AKP Irfan Widyanto Nekat Ganti DVR Kamera CCTV Dekat TKP Pembunuhan Brigadir J

Zapar menjawab, dia tetap keluar dari pos satpam untuk melapor ke Ketua RT. Namun, Zapar diminta untuk tidak melapor ke Ketua RT.

Terdakwa Irfan disebut meminta agar Zapar tetap berada di pos satpam dan mengatakan penggantian DVR dilakukan oleh personel kepolisian yang artinya tak perlu dilakukan laporan.

"Setelah itu (diminta tak melapor) saya tetap keluar jalan dan ditanya (Irfan)," ungkap Zapar. 

"Bapak mau ke mana?" tanya Irfan saat itu seperti ditirukan Zapar.

"Saya mau lapor ke RT," jawab Zapar.

"Kenapa pak?" tanya Irfan.

"Biarpun pergantian ini (untuk kualitas gambar) dilapor ke RT juga," kata Zapar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com