Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Polisi yang Tidak Ada Akhlak di Zaman "Syulit" dan "Syusah"

Kompas.com - 26/10/2022, 06:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jadi jangan harap menjadi sosok polisi seperti Inspektur Vijay atau “boro-boro” menjadi Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso, polisi sederhana hanyalah utopia.

Tetapi di balik itu, saya meyakini masih ada pula yang bercita-cita luhur ingin menjadi polisi yang baik, melawan kejahatan dan membantu masyarakat kecil.

Harus diakui, masyarakat kita sudah biasa melihat polisi tajir dan malah aneh melihat polisi “kismin”.

Personel Polri sudah terbiasa “mengeluarkan” uang untuk bisa sekolah agar bisa naik pangkat. Jika sudah berpangkat, harus keluar dana lagi agar dapat jabatan “basah”.

Biar jabatan awet, maka keluar uang lagi agar tidak dimutasi ke tempat “lembab” apalagi “kering”.

Saat mendampingi Presiden RI ke-V Megawati Soekarnoputeri ke suatu daerah yang sohor disebut “nasib tergantung Tuhan”, seorang kapolda berkeluh kesah dirinya begitu susah berdinas di tempat itu.

Beberapa tahun kemudian, saya menjumpai pensiunan kapolda tersebut menikmati masa pensiunnya dengan rumah berlahan luas “banget” beserta kebun binatang mininya di pinggiran Jakarta.

Gaya hidup polisi yang hedon, tidak malu-malu menampilkan gaya hidupnya yang glamour, bahkan dielu-elukan para alumni sekolahnya karena menjadi polisi paling “tajir melintir” serta kerap bertindak arogan dan sewenang-wenang di masyarakat, harusnya menjadi kisah lama bagi semua insan polisi.

Polisi yang baik bukan saja kita lihat dari sosok Pak Bhabin di saluran Youtube tetapi memang nyata ada dalam kehidupan.

Perlu ada perubahan kultur di internal kepolisian. Komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghentikan permainan uang di segala jenjang kepolisian harus kita dukung bersama agar mata rantai “perlu fulus” dipotong bahkan dihilangkan sama sekali.

Kemarahan Presiden Joko Widodo saat mengumpulkan seluruh jajaran pejabat utama di Mabes Polri, seluruh kapolda hingga kapolres se tanah di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu jelang pengumuman kasus Teddy Minahasa adalah “tampolan” terkeras bagi kepolisian.

Beberapa waktu lalu, saya diundang sebagai pembedah dan pembahas hasil penelitian para pengajar dan perwira polisi di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) Jakarta.

Saya masih melihat sebuah optimisme tentang semangat reformasi kultural di internal kepolisian.

Semangat itu tetap ada, kini tinggal para pimpinan, dari para kapolda, kapolres hingga kapolsek sampai kapospol untuk memberi suri tauladan dan contoh yang baik.

Bawahan pasti akan mengikuti jejak para pimpinannya. Pengawasan internal juga tidak boleh dilupakan.

Saya yakin Intan Sriastusti, gadis asal Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang memviralkan lagu “Betapa Syulit Lupakan Rehan” di media sosial, suatu ketika akan tergelitik menyanyikan sosok polisi yang jujur, baik hati dan rajin menabung pahala.

Ternyata masih ada polisi yang (masih) punya akhlak di masa “syulit” dan “syusah” seperti sekarang ini di saat ancaman resesi ekonomi di depan pelupuk mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com