Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Tunjukkan Skripsi Asli Jokowi

Kompas.com - 21/10/2022, 06:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Sunarta menegaskan, Presiden Joko Widodo merupakan alumnus universitas tersebut.

Penegasan itu berkaitan dengan isu yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak benar-benar mengenyam pendidikan di UGM. Selain itu, Jokowi juga diisukan berijazah palsu.

Saat dijumpai di kantornya, Minggu (16/10/2022), Sigit pun menunjukkan skripsi asli Jokowi yang merupakan salah satu syarat kelulusan.

"Ini skripsi asli (Jokowi). Kami memilikinya," ujar Sigit sembari mengangkat buku skripsi Jokowi.

Baca juga: SMAN 6 Surakarta Ungkap Buku Termakan Rayap, Bukti Keaslian Ijazah SMA Jokowi

Buku skripsi orang nomor satu di Indonesia itu berwarna hijau tua. Pada bagian tengah, terdapat logo UGM.

Pada bagian atas, tertera judul skripsi, yakni "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta".

Adapun, pada bagian tengah bawah tertera nama Joko Widodo sebagai penulis.

Kemudian di bawahnya lagi, tertera tulisan "Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1985".

"Tahun 1985 ini tahun kelulusan beliau. Sementara, beliau masuk ke UGM itu tahun 1980," papar Sigit.

Baca juga: SMPN 1 Surakarta Beberkan Bukti Bahwa Ijazah Jokowi Asli

Skripsi asli Jokowi tersebut disimpan di ruang rektorat. Tetapi, salinannya tetap dapat diakses di perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM dan diklaim terbuka bagi siapa saja yang ingin membacanya.

Sigit juga menjelaskan alasan mengapa nama jurusan yang diambil Jokowi tidak tercantum di dalam cover skripsi tersebut.

Menurut Sigit, hal itu bukanlah sebuah keanehan. Sebab, pada periode di mana angkatan Jokowi mengenyam bangku kuliah, Fakultas Kehutanan belum memiliki program studi penjurusan seperti sekarang.

"Waktu itu, masih bergantung pada minat si mahasiswanya ya. Misal ada yang mengambil minat teknologi, kemudian ada yang konservasi, silvikultur, dan lain-lain. Pak Jokowi sendiri lebih mengarah ke minat teknologi," papar Sigit.

"Untuk periode waktu dulu, itu belum (dicantumkan di skripsi). Tapi jauh setelah Pak Jokowi lulus, kami sudah ada empat penjurusan, yaitu manajemen hutan, silvikultur, teknologi hasil hutan dan konservasi sumber daya hutan," lanjut dia.

Baca juga: Ini Klarifikasi Kepsek SDN 111 Tirtoyoso Soal Isu Ijazah Palsu Jokowi

Sigit mengatakan, pihaknya memiliki dokumen yang cukup lengkap terkait perjalanan akademik Jokowi semasa mengenyam bangku kuliah di UGM.

Dokumen-dokumen tersebut kiranya dapat menjadi bukti bahwa Jokowi memang pernah bersekolah di UGM dan lulus dengan wajar.

"Ya kalau bisa, pernyataan saya ini sekaligus untuk menjawab keraguan yang ada di luar sana," ujar Sigit.

 


Sebelumnya, keaslian ijazah Presiden Jokowi diragukan oleh penulis buku "Jokowi Undercover" bernama Bambang Tri Mulyono.

Dalam salah satu video percakapan dengan Sugik Nur di akun Youtube Gus Nur 13 Official, Bambang Tri mengatakan bahwa Jokowi sebenarnya tidak pernah mengenyam bangku kuliah di UGM.

Pernyataannya tersebut diklaim didasarkan sejumlah bukti yang dimiliki.

"Di UGM, Jokowi itu, baui kampus UGM saja enggak pernah. Enggak pernah menginjakkan kaki di sana," ujar dia.

Isu yang dihembuskan Bambang Tri kemudian semakin membesar karena ia melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Bambang menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.

Baca juga: Ini Hasil Penelusuran Soal Ijazah SMA Jokowi yang Diisukan Hasil Mencuri

Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Penggugat juga meminta agar Jokowi dinyatakan melakukan PMH karena menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya sesuai aturan KPU.

Namun selakangan, Bambang Tri ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian berdasarkan SARA dan atau penistaan agama. Dalam kasus yang sama, polisi juga menetapkan Sugik Nur sebagai tersangka.

Pentersangkaan keduanya merujuk pada video yang diunggah Sugik Nur di channel Youtube-nya, Gus Nur 13 Official.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com