SOLO, KOMPAS.com - Foto ijazah SMA Presiden Joko Widodo menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebab, tertera dua nama SMA di dalam stempel ijazah tersebut.
Dua sekolah yang dimaksud para netizen adalah SMPP dan SMA VI.
Tentu, informasi ini membingungkan. Apalagi, bila kita mencari informasi tentang Jokowi di mesin pencari internet, tempat ia mengenyam bangku SMA bukanlah dua sekolah tersebut, melainkan SMAN 6 Surakarta.
Lantas, mengapa nama SMA-nya menjadi berbeda-beda? Mana SMA yang benar-benar pernah ditempati oleh Jokowi?
Tim Kompas.com kemudian bertandang ke SMAN 6 Surakarta, Senin (17/10/2022), untuk mencari duduk persoalan kesimpangsiuran informasi ini.
Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta bernama Munarso menunjukkan salinan ijazah orang nomor satu di Indonesia itu. Ternyata benar bahwa pada bagian stempel, tertulis dua nama sekolah yang berbeda, yakni SMPP (dalam kurung) SMA VI.
Meski demikian, Munarso menampik bahwa hal tersebut dianggap sebuah kejanggalan. Dua nama sekolah itu sama-sama sah serta merupakan bagian dari perjalanan sekolah semenjak didirikan hingga akhirnya bertransformasi menjadi SMAN 6 Surakarta.
"Jadi, awalnya nama sekolah kami itu SMPP 40. Tetapi, tahun 1979, setahun sebelum Pak Jokowi lulus, SMA ini mendapatkan SK dari Kantor Wilayah P dan K Provinsi Jateng, berubah menjadi SMA VI," papar Munarso.
Baca juga: Ini Hasil Penelusuran Soal Ijazah SMA Jokowi yang Diisukan Hasil Mencuri
Oleh sebab itu, stempel ijazah angkatan Jokowi beserta di atas dan di bawahnya menggunakan stempel yang bertuliskan dua sekolah, yakni SMPP (SMA VI).
Pada 1985, lanjut Munarso, Kementerian P dan K mengeluarkan keputusan baru lagi. Nama SMA itu diubah menjadi SMAN 6 Surakarta.
Kesimpulannya, SMPP, SMA IV, dan SMAN 6 Surakarta adalah sekolah yang sama, bukan berbeda-beda.
Salah seorang mantan guru biologi di SMA itu, Sudadi Mulyono turut mengonfirmasi sejarah sekolah yang dituturkan Munarso.
Sudadi mengatakan, ada alasan khusus mengapa nama sekolah tersebut diubah dari SMPP menjadi SMA VI.
"Pada waktu bernama SMPP, anak-anak SD itu datang mendaftarkan diri ke sini. Dikiranya ini SMP, karena tulisan di plang itu SMPP, enggak tahunya ini setingkat SMA," kenang Sudadi.
Inilah yang membuat Kantor Wilayah P dan K Provinsi Jawa Tengah menelurkan Surat Keputusan mengubah nama sekolah menjadi SMA VI.