Dia kerap menduduki puncak survei elektabilitas, bersaing dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Jadi Capres
Dulu, Ganjar mengatakan, dirinya tak terpengaruh hasil survei banyak lembaga meski elektabilitasnya hampir selalu unggul.
Dia meyakini bahwa partainya juga tidak hanya mempertimbangkan hasil survei dalam menentukan nama capres maupun calon pemimpin lainnya.
"Survei itu pekerjaan yang dilakukan oleh surveyor, biarkan saja. Kalau partai kan keputusannya hasil kongres di Bu Mega," kata Ganjar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Belakangan, Gubernur Jawa Tengah itu bilang, ihwal survei seharusnya tak diabaikan dalam mempertimbangkan nama capres cawapres. Menurutnya, survei menjadi bagian dari suara rakyat.
"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan toh," ucap Ganjar, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Hasto Sebut Pernyataan Ganjar Siap Jadi Capres Masih Wajar: Kan Bicaranya Kalau Ditugaskan
Sikap Ganjar ini ternyata mendapat pembelaan partainya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut bahwa pernyataan Ganjar masih dalam batas wajar.
Sebab, Ganjar mengatakan penting untuk mengikuti mekanisme partai terkait pencapresan kendati mengaku siap maju capres.
"Pak Ganjar kan bicara kalau ditugaskan. Ya kalau. Dalam konteks seperti ini, kita kan berbicara bahwa skala prioritas saat ini semua kader partai turun ke bawah untuk mengejar prestasi yang setinggi-tingginya di tengah rakyat," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Hasto juga menilai, Ganjar masih patuh terhadap etika politik di PDI-P. Menurutnya, itu menandakan bahwa Ganjar sadar dirinya bagian dari partai.
"Artinya, setiap kader partai tidak bisa menyatakan dirinya 'saya sebagai capres'," ujarnya.
Namun demikian, Hasto menegaskan, partainya belum mengambil keputusan soal pencapresan. Seluruh jajaran PDI-P masih menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri terkait ini.
"Jangan ikut-ikutan gimik politik tanpa mengakar pada kekuatan politik yang sebenarnya, yaitu rakyat," kata dia.
Melihat dinamika ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Ganjar menunjukkan ketidaksabarannya soal pencapresan.
Sebab, PDI-P tak kunjung melirik Ganjar sebagai capres, meski dia punya modal elektabilitas besar.