Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Henry Yosodiningrat, Ketum Granat yang Bela Tersangka Kasus Narkoba

Kompas.com - 20/10/2022, 10:50 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPengacara Henry Yosodiningrat menjadi kuasa hukum atas dua jenderal polisi yang kini tengah terjerat kasus pidana, yakni Irjen Teddy Minahasa dan Brigjen Hendra Kurniawan.

Diketahui, Hendra tengah terjerat kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice dalam penanganan perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Selain Hendra, Henry juga turut menjadi kuasa hukum bagi Kombes Agus Nurpatria serta AKP Irfan Widyanto.

Baca juga: Polda Metro: Pemeriksa Teddy Minahasa Terkendala Alasan Kesehatan

Sementara untuk Teddy, Henry membela jenderal bintang dua itu dalam perkara peredaran narkoba. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan.

Lantas, siapakah Henry Yosodiningrat?

Ketua Umum Granat

Selain pengacara ia juga dikenal sebagai Pendiri dan Ketua Umum (Ketum) Gerakan Anti Narkotika (Granat). Ia juga merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dikutip dari Tribunnews.com, Henry merupakan pria kelahiran Krui, Lampung Barat pada 1 April 1954. Ayah dan ibu Henry adalah pejuang dan veteran pejuang kemerdekaan RI.

Baca juga: Beredar Pesan Teddy Minahasa Bantah Edarkan Narkoba, Polda Metro: Kami Siap Diuji di Pengadilan...

Ayahnya adalah Haji Abdul Muin Dulaimi yang bergelar Kapitan Dalom Mahkota Raja, generasi XIII dari Sai Batin Marga Pugung Penengahan.

Sedangkan Ibunya adalah Hj. Hayarani gelar Batin Ayu berasal dari Pulau Pisang (Krui).

Henry merupakan lulusan sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tahun 1981. Ia melanjutkan gelar S2 dan S3 di Universitas Trisakti. 

Semasa kuliah, ia pernah menjadi Redaksi Kepala Majalah Keadilan Mahasiswa Fakultas Hukum UII, Yogyakarta.

Ia juga pernah mendirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang menegakkan hak-hak politik PDI yang diberangus rezim Orba.

Baca juga: Berkas Sidang Etik Teddy Minahasa Masih Disusun

Hingga kini, Henry masih aktif menjadi advokat dan sudah banyak perkara telah ditanganinya.

Pada tahun 2007, Henry pernah menjadi narasumber pemerintah dari perwakilan ahli hukum dalam penyusunan uji materi UU Narkotika di Mahkamah Konstitusi (MK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com