Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Mentan, Jokowi Tanyakan Penyebab Harga Beras Naik

Kompas.com - 17/10/2022, 17:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menanyakan penyebab kenaikan harga beras saat rapat bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (17/10/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti rapat di Istana Kepresidenan.

"Stok beras ketersediaannya cukup dan cukup aman, persoalannya Bapak Presiden tadi menanyakan kenapa harganya bisa naik," ujar Syahrul.

Baca juga: Tujuan Indonesia Mengirimkan Bantuan Beras kepada India

"Tadi diminta Bulog untuk melakukan intervensi pembelian semaksimal mungkin sehingga dari posisi itu katakanlah netralisasi harga dan lain-lain bersama Mendag. Bahwa kita diperintahkan sama-sama Mendag, Mentan, Badan Pangan Nasional, dan Bulog untuk melakukan netralisasi di bawah Pak Menko (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto)," jelasnya.

Syahrul lantas menjelaskan, ada banyak faktor di lapangan yang menyebabkan kenaikan harga beras, antara lain soal logistik, transportasi, dan sejumlah hal lain.

"Itulah yang diminta semua kita untuk turun tangan menanganinya sehingga loncatan-loncatan itu bisa dikendalikan secara normatif," jelas Syahrul.

Saat ditanya soal kapan harga beras bisa kembali normal, Syahrul menyatakan, dirinya tidak bisa ikut campur.

Baca juga: Respons Kenaikan Harga Beras, Menteri Zulhas: Kalau Harga di Bulog Naik, Pemerintah Langsung Subsidi

Menurut dia, Kementan akan berupaya memperbaiki neraca ketersediaan beras pasaran.

"Neraca harus saya perbaiki. Dengan Bulog, saya akan kasih data saya di mana beras itu ada, panennya berapa, sesuai dengan data yang ada dari badan statistik BPS kita," tambah Syahrul.

Sebelumnya, Syahrul menyatakan pihaknya tidak akan segan-segan menyubsitusi produk pangan seperti beras menjadi sagu bilamana harga komoditas tersebut tidak bersahabat alias mahal.

"Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada. Kita masih punya 5 juta hektar sagu. Potong 1 juta sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu aja," ujarnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline "Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat" di Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Mentan Ajak Ganti Beras dengan Sagu, Pemprov Jateng Keberatan

Adapun terkait stoknya, Syahrul menjamin aman. Menurut dia, stok beras Indonesia surplus 10 juta ton.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat agar tidak perlu mempersoalkan jumlah stoknya.

"(Stok beras) aman dong. Kita punya stok dan neraca kita masih surplus 10 juta ton. Di mana persoalannya? Kamu mau berapa ton? Mau beli berapa, ayo," ucapnya.

Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, harga beras naik disebabkan rebutan gabah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com