Hal tersebut diketahui Zulkifli setelah melakukan operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada 3 September lalu.
Ia mengatakan, mestinya pada periode Agustus-September harga beras bisa menurun.
"Tadi diskusi (dengan pedagang beras) apa penyebabnya (harga beras naik)? Karena rebutan gabah sehingga itu meningkat cukup signifikan. Otomatis kalau gabah naik kan jadi beras naik," kata Zulkifli.
Baca juga: Penjelasan Kementan Soal Menteri SYL Sebut Bakal Potong Pohon Sagu Jika Beras Mahal
Menurut dia, salah satu langkah untuk menjaga harga beras adalah dengan memberikan subsidi harga yang bersumber dari pemerintah daerah.
Ia mencontohkan, harga beras di Jakarta dan Denpasar masih stabil lantaran pemerintah daerah melakukan intervensi dengan memberikan subsidi harga.
"Denpasar itu berapa pun gejolak harga di pasar itu pemda jamin harganya stabil itu selisihnya enggak banyak, kira-kira Rp 1.000, enggak banyak, tapi dengan itu harga tidak jadi bergejolak. DKI juga harganya sama di sini ada subsidi dari pemerintah daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait intervensi pemerintah daerah terhadap harga beras, Zulkifli mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengumpulkan gubernur, wali kota, dan bupati.
"Jadi kita sarapannya sekarang itu (harga beras) memang harusnya harga barang-barang pokok karena berpengaruh tinggi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.