Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semasa SMP, Jokowi Dikenal sebagai Sosok Pendiam, Kalem, dan Tak Pernah Macam-macam

Kompas.com - 17/10/2022, 16:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Karakter tenang dan tidak banyak bicara pada sosok Presiden Joko Widodo yang kita lihat saat ini, rupanya memang sudah bawaan sejak kecil hingga remaja.

Hal itu dikonfirmasi rekan satu angkatan Jokowi di SMPN 1 Surakarta bernama Utomo Putro saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

"Beliau itu dulu terkenal pendiam, anteng, kalem, dan enggak pernah macam-macam," ujar Utomo.

Utomo sebenarnya tidak pernah satu kelas dengan Jokowi pada masa SMP. Saat pertama kali menjejak kelas 1 pada Januari 1974, Utomo ditempatkan ke kelas 1-B. 

Baca juga: KSP Sebut Isu Ijazah Palsu Digulirkan karena Khawatir Pengaruh Jokowi pada 2024

Sementara Jokowi masuk ke kelas 1-C. Begitu pula kelas 2 dan 3, Utomo tidak sekelas dengan Jokowi.

Pada zaman itu, formasi siswa/i tak berubah meskipun naik ke kelas selanjutnya. Oleh sebab itu, teman sekelas pada kelas 1 akan bertahan hingga lulus.

Adapun, waktu kelulusan angkatan Utomo dan Jokowi adalah November 1976.

Meski demikian, pada saat kelas 2 SMP, Utomo diberikan kepercayaan untuk menjadi Wakil Ketua OSIS SMPN 1 Surakarta. Oleh sebab itu, ia sering berinteraksi dengan teman seangkatan di luar kelasnya, termasuk Jokowi.

"Kalau ditanya ke teman-teman satu kelas, atau guru-gurunya, pasti semua bilang sama. Pak Jokowi itu dulunya anteng, pendiam," ujar Utomo.

"Misalnya pas jam istirahat kan ada waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit. Keluar semua ke kantin atau main. Itu kalau ketemu, ya cuma say halo saja. Memang tidak banyak bicara," lanjut dia.

Sebagai saksi yang melihat sendiri perjalanan Jokowi di masa SMP, Utomo sekaligus menepis kabar yang menyebut bahwa ijazah Jokowi palsu.

Baca juga: Ketika Mantan Guru dan Teman Seangkatan Presiden Jokowi di SMAN 6 Solo Gelisah dan Angkat Bicara soal Isu Ijazah Palsu

Bahkan ia berani menyandingkan ijazahnya dengan ijazah SMP Jokowi untuk membuktikan keasliannya.

"Karena saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Jokowi merupakan alumni SMP Negeri 1 Surakarta, yakin banget. Ijazahnya sama, ditandagangani oleh kepala sekolah yang sama," ujar dia.

 

 

Diberitakan sebelumnya, kabar ijazah palsu Jokowi muncul setelah seseorang bernama Bambang Tri Mulyono melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Bambang yang merupakan penulis buku "Jokowi Undercover" menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com