Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ungkap Konflik Lahan Masih Bermunculan sejak Perusahaan Surya Darmadi Beroperasi

Kompas.com - 17/10/2022, 17:11 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas sejumlah anak perusahaan Duta Palma Group milik taipan Surya Darmadi disebut diwarnai konflik dengan masyarakat hingga terjadi peristiwa pembunuhan.

Hal ini diungkapkan mantan Kepala Subbagian Perhutanan dan Kependudukan Sekretariat Daerah (Sekda) Indragiri Hulu, Riau, Raja Fahrurozi saat diperiksa sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi dengan terdakwa Surya Darmadi.

Raja Fahrurozi menjabat pada kurun 2007 saat perusahaan taipan sawit itu sudah beraktivitas.

Mulanya, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Fahzal Hendri menanyakan apakah di lokasi tempat PT Palma 1, PT banyu Bening, dan anak perusahaan lain milik Surya Darmadi terjadi konflik.

“Konflik pak, sampai hari ini konfliknya,” kata Raja di ruang sidang Tipikor Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Dapat Izin 182 Hektar, Anak Perusahaan Surya Darmadi Beroperasi di atas 14.141 Hektar HPK

Menurut Raja, sejak sejumlah anak perusahaan Duta Palma Group beroperasi di Indragiri Hulu, konflik mulai pecah meski tidak bersamaan.

Kasus pembunuhan, menurutnya, terjadi di Desa Pancur dan telah dibawa ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

“Jadi, konfliknya sudah lama sampai hari ini enggak tuntas,” ujar Raja.

Menurut Raja, konflik antara perkebunan dengan masyarakat itu telah diadukan ke pemerintah daerah setempat, Polres, Polda, Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Kejaksaan Agung, hingga ke presiden.

Selain itu, konflik tersebut juga digugat secara perdata ke Pengadilan Negeri (PN) setempat.

Namun, Raja mengaku tidak mengetahui proses hukum yang berlanjut.

Baca juga: Surya Darmadi Didakwa Merugikan Perekonomian Negara Rp 73,9 Triliun

Lebih lanjut, Fahzal menanyakan terkait peran Tim Penanggulangan Konflik Lahan yang diisi oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.

Menurutnya, tim ini dibentuk oleh presiden guna merespons banyaknya konflik lahan terkait perkebunan di Indonesia.

“Pernah enggak Tim Penanggulangan Konflik itu turun ke lapangan?” tanya Fahzal.

Raja mengatakan, tim tersebut turun ke lapangan bersama masyarakat yang turut melancarkan protes.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com