Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan IDAI soal Hubungan Gangguan Ginjal Akut Misterius dengan Covid-19

Kompas.com - 14/10/2022, 21:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) pada anak masih dicari.

Sejauh ini, ada beberapa infeksi virus yang ditemukan pada pasien AKI.

Salah satu yang ditemukan adalah adanya Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau long Covid-19.

MIS-C adalah komplikasi yang dapat muncul pada pasien Covid-19 anak, di mana terjadi peradangan di berbagai sistem organ termasuk ginjal.

Baca juga: IDAI: Penderita Gangguan Ginjal Akut Misterius Tak Miliki Kelainan Ginjal Bawaan

Namun, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, hal ini perlu investigasi lebih lanjut. Sebab, belum ada virus spesifik yang ditemukan pada pasien AKI.

Virus-virus lain yang ditemukan dalam tubuh penderita, meliputi leptospirosis, influenzae, parainfluenzae, virus CMV, virus HSV, bocavirus, legionella, shigella, e.coli, dan sebagainya.

"Penyebabnya ini ada beberapa teori. Tadinya, kita duga terkait dengan Covid-19, merupakan MIS-C," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

"Tapi, setelah ditata laksana dengan MIS-C, hasilnya enggak berbeda dengan MIS-C yang sebelumnya. Jadi penyebabnya itu kita belum konklusif. Oleh karena itu, butuh investigasi lebih lanjut," ujarnya lagi.

Baca juga: Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, IDAI: Jangan Panik dan Tetap Waspada

Sementara itu, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan, ada beberapa gejala yang ditemukan pada pasien yang mengarah pada MIS-C. Salah satunya terjadi peningkatan inflamasi.

Oleh karena itu, tata laksana penanganan pasien gangguan ginjal akut misterius di RS Dr. Cipto Mangunkusumo yang menjadi pusat rujukan pun sesuai tata laksana MIS-C.

"Sebetulnya yang tadi konsisten itu adalah adanya hyper inflamasi yang lebih banyak, yang sangat mungkin terkait MIS-C," kata Eka.

Kendati demikian, investigasi masih terus dilakukan mengingat adanya jenis virus yang tidak seragam.

Baca juga: Dinkes DKI Sebut Long Covid-19 Jadi Salah Satu Penyebab Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Jenis virus yang berbeda-beda itu diketahui usai tim dokter anak berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengirimkan sampel agar diuji dan diperiksa di laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK).

Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut lantas kembali dikomunikasikan kepada tim dokter.

"Kemudian kami menyimpulkan ada infeksi yang tidak konsisten. Kalau ada satu wabah tertentu, temuan virus atau bakteri akan serupa. Tapi ini sangat beragam," ujar Eka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com