Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem “Diserang” Hasto, Demokrat: Seharusnya Ruang Kontestasi Dibuka, Bukan Malah Mempersempitnya

Kompas.com - 12/10/2022, 21:29 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, tak ada pihak yang boleh mengintervensi keputusan Partai Nasdem dalam mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Hal itu disampaikannya terkait Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyiratkan “biru” bakal keluar dari partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

Adapun "biru" yang dimaksud mengarah ke Nasdem.

“Dalam demokrasi seharusnya ruang untuk kontestasi dibuka seluas-luasnya. Bukan malah berupaya mempersempit ring pertarungan karena khawatir tak mampu bersaing dan jagoan yang diusung kemungkinan kalah telak,” tutur Herzaky pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Soal Biru Disebut Lepas dari Koalisi Pemerintah, PKB: Jokowi Tak Punya Hak Larang Nasdem Usung Anies

Ia menilai, Partai Nasdem punya mekanisme yang harus dihormati oleh parpol lain, sekalipun kebijakannya dinilai bertentangan dengan keinginan parpol koalisi pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Ini hak Nasdem selaku parpol yang sah dan legal, diakui dan dilindungi oleh konstitusi negeri ini,” ujar dia.

Herzaky menilai, pernyataan Hasto mesti diwaspadai sebagai upaya Istana mengatur kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia menduga ada resistensi pada figur capres tertentu yang dianggap berseberangan dengan pemerintah.

“Alarm bahaya buat demokrasi Indonesia jika benar ini yang terjadi, karena tak pelak ini merupakan bentuk upaya konsolidasi oligarki elite,” kata Herzaky.

“Ingin agar kekuasaan terus menumpuk ke pihak-pihak tertentu, tanpa ingin ada sirkulasi kekuasaan secara alami,” ujar dia.

Baca juga: Disebut Lepas dari Jokowi karena Usung Anies, Nasdem: Hasto Ngomong Apa Saja Silakan

Sebelumnya Hasto menyampaikan, “biru” terlepas dari pemerintahan Jokowi karena telah memiliki capres sendiri.

Ia menuturkannya dengan menunjukan lukisan yang menggambarkan perobekan warna biru pada Bendera Belanda dalam peristiwa 10 November 1945 di Hotel Yamato, Surabaya.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," ungkap Hasto di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata dia.

Pernyataan Hasto lantas ditanggapi oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

Baca juga: Pengurus Nasdem Seluruh Indonesia Mulai Pasang Baliho Anies Capres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com