Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti Jokowi soal Tragedi Kanjuruhan: Pengusutan Transparan hingga Rampung Secepatnya

Kompas.com - 05/10/2022, 18:04 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali angkat bicara soal tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, lebih dari seratus warga meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam itu. Ratusan warga lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Warga yang menjadi korban umumnya mengalami sesak napas dan terinjak-injak.

Baca juga: Komnas HAM: Korban Kanjuruhan Meninggal karena Kurang Oksigen dan Gas Air Mata

Kerusuhan tersebut terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola yang digelar di kandang sendiri.

Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi memerintahkan agar pengusutan kasus ini dibuka secara terang benderang. Kepala negara juga meminta agar proses penelusuran dirampungkan secepatnya.

Cepat rampung

Presiden memerintahkan agar tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan bekerja cepat untuk mengungkap detail peristiwa berdarah itu.

Menurut Jokowi, tak perlu waktu lama untuk mengusut kasus tersebut lantaran rangkaian peristiwanya sudah terlihat jelas.

Baca juga: Kondisi Korban Luka Tragedi Kanjuruhan: Patah Tulang dan Baru Bisa Buka Mata Setelah 2 Hari

Sebelumnya, pemerintah telah membentuk TGIPF yang terdiri dari sejumlah unsur seperti purnawirawan TNI dan Polri hingga akademisi. Tim itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Kan sudah disampaikan oleh Menko Polhukam. Beliau minta satu bulan, tapi saya minta (bisa disampaikan) secepat-cepatnya. Karena ini barangnya kelihatan semua kok. Secepat-cepatnya," kata Jokowi usai menjenguk para korban tragedi kerusuhan Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, Rabu (5/10/2022).

Dalam kunjungannya, Jokowi sempat berbincang-bincang dengan para korban kerusuhan. Dia ingin mendapat gambaran langsung mengenai peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam itu.

"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini. Sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik," ujarnya.

Tak ditutupi

Jokowi juga mewanti-wanti jajarannya untuk membuka kasus ini secara terang benderang. Dia menegaskan, tak boleh ada yang ditutup-tutupi dalam pengusutan perkara ini.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen, karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Jokowi.

Presiden mengatakan, pihak-pihak yang bersalah dalam peristiwa ini harus mendapat sanksi, termasuk jika terdapat unsur pidana.

"Yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," tegasnya.

Baca juga: Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang, Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Audit Stadion Se-Indonesia

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com