Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kekurangan Kendaraan Tempur Itu Banyak Sekali

Kompas.com - 05/10/2022, 14:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui TNI masih kekurangan kendaraan tempur (ranpur), termasuk pesawat tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara.

"Banyak, kekurangan ranpur itu kalau diikuti banyak sekali. Misalnya, Angkatan Udara (pesawat) F-16 itu kan single engine. Misalnya ya, kita perlu yang double engine," kata Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Oleh karena itu, Andika Perkasa menyebut kini ada rencana membeli pesawat F-15 maupun pesawat sejenis yang memiliki double engine dan kemampuan lebih tinggi.

Tak hanya dari segi kecanggihan, ia mengakui, jumlah ranpur juga masih belum sebanding dengan luas wilayah Indonesia yang harus dijaga oleh TNI.

Baca juga: Kapolri Disindir Masih Bisa Senyum di HUT TNI Usai Tragedi Kanjuruhan

"F-16 kita punya 33, dengan luas wilayah, dengan jam terbang, mungkin itu, bukan mungkin, itu sudah jelas masih kurang. Itu contoh saja," ujar Andika.

Andika Perkasa mengakui, tidak mungkin semua keinginan TNI dapat terpenuhi, begitu pula dengan militer di negara lain.

Ia menyatakan, TNI tetap harus bekerja sesuai dengan apa yang dimiliki tanpa perlu mengharap-harapkan sesuatu.

"Kalau kita hanya mengharap-harapkan, kita nanti tidak bekerja," katanya.

Baca juga: Panglima Akui TNI Kekurangan Personel di Wilayah Perbatasan

Oleh sebab itu, Andika menekankan pentingnya mendorong persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara lain.

"Sejauh ini respons mereka justru sangat bagus dan itu menunjukkan juga akhirnya sebuah kekompakan dan kekompakan ini kan juga menunjukkan kekuatan kita," kata Andika.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar TNI melanjutkan pemenuhan kekuatan pokok minimum (minimum essential force) dan kegiatan Bela Negara supaya mencapai target yang dicanangkan.

"Di tengah tantangan bangsa yang sangat kompleks, saya minta TNI tetap harus meningkatkan profesionalitasnya. TNI harus terus secara bertahap melanjutkan pemenuhan minimum essential force," kata Presiden Jokowi dalam pidato menyambut HUT ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: HUT ke-77 TNI, Ketua DPR RI Berharap Pimpinan TNI Kompak dan Terhindar Politik Praktis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com