JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disindir karena dianggap tak simpatik terhadap Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.
Padahal, sedikitnya 125 orang tewas akibat terjebak dan berdesakan dalam keadaan sesak napas usai polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Peneliti Imparsial Hussein Ahmad menyindir Kapolri yang masih bisa hadir dan tersenyum dalam perayaan HUT ke-77 TNI di Jakarta pagi ini, Rabu (5/10/2022).
"Saya tidak habis pikir kalau Kapolrinya masih bisa tersenyum. Saya lihat dia tersenyum di HUT TNI, padahal dia punya anak buah yang jelas-jelas menyebabkan matinya orang banyak," kata Hussein dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan merespons Tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Saat Penempatan Polisi dan Tentara di Stadion Dinilai Tak Relevan
"Harusnya dia turun ke Malang, berkantor di Malang, tidak usah ikut HUT TNI, termasuk Panglima TNI harusnya turun ke Malang melakukan investigasi secara menyeluruh," ucapnya.
Sebagai informasi, dalam tragedi yang terjadi usai laga Arema versus Persebaya, video aksi kekerasan aparat, baik oleh polisi maupun tentara, menyebar luas di media sosial serta menjadi sorotan.
Selain penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam pengendalian massa oleh polisi dengan gas air mata yang menewaskan ratusan orang, polisi dan tentara juga terekam memukul, mengeroyok, hingga menendang suporter yang masuk ke lapangan.
"Saya kira kalau presiden mau serius, negara mau serius, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan di kedua institusi tersebut," ujar Hussein.
Baca juga: Jokowi Sudah Telepon Presiden FIFA Bahas Tragedi Kanjuruhan
Apalagi, menurutnya, berdasarkan data Kementerian PPPA, 33 anak turut meninggal dalam tragedi tersebut.
"Dibandingkan data kami, tahun ini (tentang) konflik bersenjata di Papua, jauh lebih banyak korban di Kanjuruhan," ucap Hussein.
Diketahui, sejumlah personal Polri disebut telah dicopot buntut dari Tragedi Kanjuruhan, termasuk Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.
Namun, Kapolda Jawa Timur Nico Afinta diketahui belum dicopot.
Baca juga: Data Aremania: 4 Anak Belum Ditemukan sejak Tragedi Kanjuruhan
Polri juga menonaktifkan 9 anggota Brimob, yakni AKBP Agus Waluyo (Danyon), AKP Hasdarman (Danki), AKP Untung (Danki), AKP Danang (Danton), AKP Nanang (Danton), Aiptu Budi (Danton), Aiptu M Solihin (Danton), Aiptu M Samsul (Danton), dan Aiptu Ari Dwiyanto (Danton).
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengklaim bakal memproses pidana anggotanya yang melakukan aksi anarkis kepada suporter.
Diwawancarai selepas perayaan HUT TNI, Andika mengklaim bahwa sedikitnya 5 tentara telah diperiksa, 4 di antaranya disebut telah mengakui bertindak berlebihan.
Baca juga: Jokowi Sudah Telepon Presiden FIFA Bahas Tragedi Kanjuruhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.