Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasikan Anies Capres di Tengah Duka Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Nasdem

Kompas.com - 04/10/2022, 08:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menjelaskan alasan pihaknya melaksanakan pengumuman deklarasi calon presiden (capres) 2024 di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat saat Indonesia sedang berduka dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang.

Ali mengungkapkan, deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini sudah melalui proses perencanaan yang matang.

"Sebenarnya gini. Ini kan perencanaan yang matang, yang sudah lama kita rencanakan, bahas, dan lain-lain," ujar Ali saat ditemui di Nasdem Tower, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Kala Anies Langsung Sambut Tawaran Paloh untuk Jadi Capres 2024 ....

Ali mengatakan, biasanya, ketika Nasdem membuat suatu keputusan penting, pihaknya akan merayakannya dengan penuh hiruk-pikuk.

Namun, dengan peristiwa yang terjadi di Malang, Nasdem memutuskan untuk mengambil keputusan penting secara sederhana.

"Itu artinya apa? Karena memang kita menghormati betul, kita merasa berduka betul, terhadap tragedi yang terjadi di Malang kemarin," tuturnya.

Walhasil, sebelum deklarasi Anies sebagai Capres 2024 dimulai, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengajak seluruh orang yang hadir untuk mengheningkan cipta terlebih dahulu.

Paloh mendoakan agar semua korban diberi tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.

"Tentunya, karena ini direncanakan oleh beliau, dan sehingga ketika waktu tiba, ya kita mana tahu dengan tragedi kemarin. Karena ini kan beliau yang kemudian mempunyai perencanaan untuk itu, jadi ketika kemarin sudah, hari ini (kemarin) kita umumkan, kita tinggal melaksanakan," papar Ali.

Baca juga: Anies Jadi Capres Nasdem, Ariza Patria: Kalau Saya Tentu Dukung Pak Prabowo...

Ali menekankan 'volume' dalam pengumuman capres yang Nasdem lakukan sudah dikecilkan.

Dia menyebut tidak ada hingar-bingar ataupun berbagai macam perayaan lain dalam acara tersebut.

"Nah itulah wujud rasa berduka kita terhadap tragedi itu," imbuhnya.

Diketahui, Partai Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada Senin (3/10/2022).


Padahal, Indonesia sedang dilanda duka buntut kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan usai Arema FC mengalami kekalahan saat bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Penting, Kalimat yang Jangan Dikatakan pada Keluarga Korban Kanjuruhan

Kerusuhan itu tidak terelakkan saat Aremania turun ke lapangan untuk menyampaikan protes. 

Berusaha mengendalikan situasi, jajaran pengamanan menembaki gas air mata ke beberapa arah kerumunan suporter, bahkan ke beberapa tribune yang masih banyak suporter Aremania.

Kondisi akhirnya menjadi semakin mencekam karena banyak suporter yang terinjak-injak hingga sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan ke tribune stadion.

Jokowi enggan berkomentar karena masih berduka

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons saat ditanya wartawan soal pandangannya terhadap Anies Baswedan yang telah resmi diusung Partai Nasdem sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Baca juga: 14 Pelajar Kota Malang Meninggal Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Jokowi menegaskan enggan memberikan komentar karena pada saat ini pemerintah masih dalam kondisi berduka akibat kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan ratusan korban jiwa meninggal dunia.

"Saya tidak ingin berkomentar karena posisinya masih kita dalam suasana duka," ujar Jokowi usai melakukan groundbreaking Wavin Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com