Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Politeknik AUP Siap Transformasi Pendidikan Jadi Ocean Institute of Indonesia

Kompas.com - 03/10/2022, 12:55 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) sebagai salah satu satuan pendidikan tinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) tengah mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Ocean Institute of Indonesia (OII).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta mengatakan, pihaknya sedang melakukan transformasi pendidikan dalam mencapai cita-cita besar menuju single institute, yaitu OII.

“Transformasi tersebut diluncurkan oleh Menteri KP Wahyu Sakti Trenggono dengan fokus Politeknik AUP sebagai kampus utama,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Pernyataan tersebut Nyoman sampaikan pada talk show “60 Tahun Mengabdi untuk Negeri dalam Mendukung Pembangunan Perikanan Berkelanjutan”. Acara ini digelar sebagai salah satu rangkaian HUT ke-60 Politeknik AUP di Kampus Politeknik AUP, Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (1/10/2022).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta.DOK. Humas Kementerian KP Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan beberapa program dalam pelaksanaan transformasi pendidikan.

Adapun program yang dimaksud adalah Konversi Peringkat Akreditasi dan Peningkatan Akreditasi Prodi Program Sarjana Terapan Diploma Empat (D4), Program Pascasarjana dan Institusi, serta penargetan sebagai institusi Pendidikan Tinggi Vokasi dengan peringkat unggul pada 2023.

“Hal ini sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun bersama antara pusat pendidikan dan tim Politeknik AUP. Selain itu, ada Program Percepatan Guru Besar 2022-2024. Pada 2022, telah diusulkan empat guru besar vokasi dan sudah disetujui satu guru besar vokasi,” jelas Nyoman.

Ia berharap, alumni Politeknik AUP memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan transformasi kampusnya menjadi OII, serta mendukung berbagai program prioritas BRSDM dan Kementerian KP.

Adapun kontribusi tersebut bisa dilakukan alumni secara nyata dengan berbagai hal, mulai dari menjadikan lulusan Politeknik AUP agar dapat diserap oleh para pengusaha atau wirausaha.

Baca juga: Targetkan 1 Juta Wirausaha di 2024, Pemerintah Sasar Mahasiswa dan Masyarakat Umum

Kemudian, bisa juga dengan memberikan fasilitasi tempat usaha menjadi kelas industri bagi para taruna atau peserta didik atau menjadi dosen tidak tetap melalui sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau.

Hal lainnya yang bisa dilakukan adalah berkontribusi menjadi mentor bagi para peserta didik yang akan mengembangan diri sebagai wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan.

Untuk diketahui, Politeknik AUP sebelumnya berdiri dengan nama Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) AUP pada 1962.

Sejak berdiri hingga sekarang, Politeknik AUP telah meluluskan 12.080 orang. Dalam lima tahun terakhir, sebanyak 1.927 orang lulusan pendidikan tinggi ini tersebar ke berbagai sektor.

Persentase lulusan Politeknik AUP dalam dunia usaha dan industri dalam negeri sekitar 64 persen, wirausaha kelautan dan perikanan 15 persen, aparatur sipil negara (ASN) 7 persen, lain-lain 9 persen, kuliah 3 persen, dan luar negeri 2 persen.

Baca juga: Kementerian KP Terima Sertifikat Tanah Politeknik AUP dari BPN

Banyak lulusan Politeknik AUP yang telah menjadi pengusaha di bidang kelautan dan perikanan, pejabat struktural dan politik, hingga bekerja di dunia usaha dan industri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com