Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Kerusuhan Kanjuruhan Menodai Pembangunan Sepakbola Nasional

Kompas.com - 02/10/2022, 14:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali merasa kecewa sekaligus prihatin atas kerusuhan yang menelan korban jiwa pascapertandingan sepakbola antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Peristiwa itu dinilai telah menodai upaya membangun dunia sepakbola Indonesia lebih baik. Kejadian ini pun menjadi sorotan media asing dan mengulang sejarah kelam dunia sepakbola.

"Kejadian itu sangat memprihatinkan dan mengecewakan, karena di tengah tengah upaya kita yang sedang membangun sepakbola nasional, bisa ternodai dengan kejadian ini," kata Zainudin Amali dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Secara khusus, Zainudin mengaku diperintahkan dan diberikan arahan oleh Presiden Jokowi setelah kerusuhan Kanjuruhan tersebut. Arahan itu diberikan Kepala Negara melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Baca juga: Dirut RSUD Kanjuruhan Ungkap Dugaan Penyebab Suporter Tewas di Stadion: Trauma, Terinjak, Sesak Napas

Arahan yang dimaksud, yakni meminta Menpora bersama dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menginvestigasi secara serius kejadian ini dan mengusut tuntas apa yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan.

Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar ia segera ke Malang untuk melihat kondisi korban.

"Melihat kondisi korban yang sedang dirawat di rumah sakit serta bertakziah kepada keluarga korban yang meninggal," ucap Zainudin.

Untuk menindaklanjutinya, Zainudin segera berkoordinasi dengan Kapolri dan Ketua Umum PSSI demi mengambil langkah penanganan secara cepat dan tepat.

Ia berharap tragedi ini tidak terulang dan menjadi pelajaran yang berharga. Ia sekaligus turut mengucapkan belasungkawa kepada keluarga-keluarga korban.

Baca juga: Menilik Sejarah Stadion Kanjuruhan, Tempat Kericuhan yang Tewaskan 129 Orang

Zainudin meminta pihak-pihak yang bersalah segera bertanggungjawab atas kesalahannya.

"Kepada mereka yang harus bertanggung jawab tentu harus bisa mempertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku, aturan FIFA, aturan PSSI, dan aturan-aturan lainnya yang berlaku di negara ini," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, terjadi kerusuhan usai laga Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kerusuhan Kanjuruhan itu membuat banyak korban meninggal dan luka-luka. Catatan sementara, ada 129 orang meninggal dunia. Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Namun menurut keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, tembakan gas air mata yang dilayangkan Polri sudah sesuai prosedur.

Baca juga: Kapolri Bertolak ke Malang Tinjau Lokasi Kerusuhan Kanjuruhan

Hal itu sebagai upaya menghalau serangan suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkis.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," imbuhnya.

Adapun, dalam aturan pengamanan dan keamanan stadion FIFA (FIFA Stadium Saferty dan Security Regulations), penggunaan gas air mata nyatanya tidak diperbolehkan.

Lebih tepatnya tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan, yang berbunyi "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com