Pasukan Pierre kemudian dikejar sang destroyer.
Pierre memutuskan untuk turun dari speedboat-nya lalu berenang ke perayu nelayan.
“Berhari-hari Pierre memegang perahu nelayan itu dari belakang sambil berenang,” kata Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan sekaligus Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Abdul Haris Nasution mengenang sang ajudan.
Setelah selesai menjalani tugas spionase, Pierre kemudian mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni menjadi Letnan Satu.
Prestasi gemilang inilah yang membuat Nasution kepincut merekrut Pierre menjadi ajudannya.
Pierre terbilang akrab dan dekat dengan keluarga Nasution, tidak terkecuali dengan putri bungsu sang jenderal, Ade Irma Suryani.
Pierre yang kerap kali dipanggil "Om" oleh anak-anak Nasution tanpa sengaja berfoto bersama Ade Irma Suryani pada 1 Juli 1965, di acara pernikahan adik Piere, Rooswdiati Tendean di Jakarta.
Tak ada yang menyangka pula bahwa momen tersebut juga menjadi yang terakhir bagi Pierre, sebelum diculik pasukan Cakrabirawa dalam peristiwa Gerakan 30 September/PKI pada 1965.
Ade Irma turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: Museum Ahmad Yani, Saksi Bisu Perjalanan Sang Jenderal Korban G30S
Jasa Pierre ditemukan bersama enam perwira tinggi TNI di sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, Jakarta.
Namanya kemudian diangkat menjadi Pahlawan Revolusi.
Pierre kemudian mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kapten Anumerta.
"Pierre sudah menunjukkan dari kecil bahwa 'Saya akan menjadi seseorang' dengan caranya sendiri. Sekarang banyak orang bermimpi terlalu tinggi, sedangkan mereka tidak menginjak tanah. Pierre menginjak tanah bahkan dikubur di dalamnya untuk menjadi orang yang membopong negara ini," kata Abie Besman, Editor Buku Biografi Pierre Tendean berjudul Sang Patriot, dikutip dari Program Singkap Kompas TV.
Artikel ini disadur dari artikel Historia.id berjudul Aksi Spionase Pierre Tendean di Malaysia yang ditulis Martin Sitompul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.