Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kondisi Covid-19 di Indonesia, Menkes: Alhamdulillah Sudah Mendingan

Kompas.com - 26/09/2022, 19:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai kondisi Covid-19 di Indonesia kini sudah terkendali.

Ia pun bersyukur kepada Tuhan atas situasi positif negara terkait perkembangan Covid-19 tersebut.

"Alhamdulillah. Sudah mendingan. Alhamdulillah," kata Budi ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Satgas: PPKM Menjaga Kita jika Kasus Covid-19 Kembali Melonjak

Tak banyak kata yang diucapkan Budi soal perkembangan Covid-19 di Indonesia saat ini.

Ia pun memasuki mobil yang mengantarnya pulang usai rapat bersama Komisi IX DPR yang membahas anggaran secara tertutup.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menambahkan, kondisi Covid-19 saat ini memang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: PPKM Level 1 di Jakarta Diperpanjang sampai 3 Oktober, Ini Aturannya

Kendati demikian, Nadia tetap mengingatkan agar semua pihak tidak lengah atas kondisi Covid-19 yang sudah lebih baik ini.

"Tapi tentunya kan kita, misalnya menyatakan pandemi selesai, kita, seperti yang dikatakan Pak Menteri juga kan, itu kesepakatan global," tutur Nadia.

Di sisi lain, pemerintah disebut terus melakukan evaluasi terhadap perkembangan kasus Covid-19.

Utamanya, evaluasi itu akan digunakan untuk menghitung efektivitas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat Covid-19 sudah terkendali.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini Daftar Pintu Masuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri

"Apakah nanti PPKM, masih dijadikan salah satu alat ukur evaluasi atau tidak, atau bagaimana. Ditunggu dulu ya," kata Nadia.

Selain itu, Nadia juga meminta semua pihak tetap menggunakan masker.

Penggunaan masker, menurutnya, sama dengan protokol kesehatan yang harus dijaga semua pihak hingga ada pemberitahuan resmi dari pemerintah kepada publik.

"Pokoknya sampai pemerintah mengatakan, prokes (protokol kesehatan) akan dicabut atau enggak. Ya kita jalankan, karena kita kan tinggal berjuang sedikit lagi nih. Jangan sampai kemudian menjadi efek negatif," pungkasnya.

Baca juga: Sikap Jokowi Menyongsong Pandemi Covid-19 yang Diprediksi Segera Berakhir

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat sebaiknya jangan meremehkan situasi pandemi yang telah landai.

Sebab, angka kematian di Indonesia masih lebih dari 100 jiwa sepekan.

"Saya ingatkan agar jangan remehkan Covid-19 karena tingkat kematian minguan masih di atas 100 jiwa," ujar Wiku dalam keterangan pers yang dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/9/2022).

"Angka tersebut terbilang cukup banyak karena kematian tidak hanya sekedar angka, namun berarti nyawa," kata dia.

Baca juga: Joe Biden Bilang Pandemi Berakhir, Wamenkes Sebut Indonesia Masih Tunggu WHO

Wiku menekankan agar tingginya angka kematian ini perlu segera ditekan semaksimal mungkin.

Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan vaksin booster demi mencegah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com