Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tunggu Siapa Capres yang Ingin Diusung PDI-P di Pilpres 2024

Kompas.com - 25/09/2022, 16:56 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya kini menunggu siapa sosok calon presiden (capres) yang akan diusung oleh PDI-P untuk Pilpres 2024 mendatang.

Jazilul menyebut semua partai politik lain juga menanti sikap PDI-P terkait capres.

"Bukan hanya PKB, partai-partai yang lain juga menunggu seperti apa sikap PDI-P. Capresnya siapa lah kira-kira. Kami juga menunggu," ujar Jazilul saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Puan Bicara Sinyal Koalisi PDI-P dengan PKB

Jazilul menjelaskan, partai lain sedang menunggu PDI-P menentukan sikap demi memperjelas peta dinamika Pemilu 2024.

Dia mengatakan PKB hingga saat ini masih dalam satu bingkai yang sama dengan PDI-P.

"Di 2024 tentu kami berharap bingkai ini dirangkai sampai ada pasangan. Kalau visi kan sudah sama nih, platform sama semua, tinggal Presiden dan Wapres-nya, sama enggak," tuturnya.

Baca juga: Puan: PDI-P dan PKB Sama-sama Partai Wong Sendal Jepit, Wong Cilik

Meski demikian, Jazilul mengingatkan hasil Muktamar PKB menyatakan bahwa Cak Imin yang akan menjadi capres dari PKB.

Dia berbicara mengenai pentingnya menjaga martabat PKB di tengah usulan capres dari masing-masing partai.

Misalnya Partai Gerindra yang saat ini berkoalisi dengan PKB, yang hendak mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

Baca juga: Cak Imin: Minimal Saya jadi Wapres, PKB Kalah Gede Sama PDI-P

"Di situ seninya. Buat PKB dinamika seperti itu biasa. Karena kami menghormati kedaulatan partai masing-masing, tapi kita juga punya martabat. PKB martabat, punya misi. Di situ komprominya," jelas Jazilul.

"Nah seni komprominya menurut saya yang sedang dilakukan Gus Muhaimin selama ini, seni komunikasi. Saya pikir itu yang dilakukan oleh Gus Muhaimin, seni komunikasi membangun relasi, membuka pintu komunikasi dengan semuanya, tidak partai besar, tidak partai kecil," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com