Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Anies Lengser Oktober 2022, Mengusungnya Jadi Capres Bakal Tambah PR Parpol

Kompas.com - 25/09/2022, 16:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai politik dinilai masih berpikir dua kali untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, karena masa jabatannya di Ibu Kota bakal usai pada Oktober 2022.

Dengan begitu, maka praktis eks Rektor Universitas Paramadina tersebut tak memiliki panggung politik.

Padahal, sejauh ini elektabilitasnya cukup moncer--ada di tiga besar bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto--berdasarkan survei sejumlah lembaga.

"Elektabilitas Anies memang tinggi, tapi tanggal 16 bulan depan sudah habis masa jabatannya. Lalu apakah elektabilitas itu akan stagnan atau turun ketika sudah tidak punya jabatan?" sebut pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Bursa Cagub DKI, Survei NSN: Risma Sundul Posisi Anies-Riza, Muncul Nama Gibran dan AHY

"Ini menjadi pertimbangan (partai-partai politik)" lanjutnya.

Mengusung Anies, menurut Ujang, bakal menambah pekerjaan rumah bagi partai-partai politik yang mengusungnya.

Pekerjaan rumah tersebut adalah memastikan elektabilitas Anies tidak melorot dalam selang waktu 1,5 tahun sebelum Pilpres 2024.

Sejauh ini, nama Anies digadang-gadang bakal jadi calon presiden jagoan PKS, Demokrat, dan Nasdem. Namun, sampai sekarang ketiga partai tersebut belum mengumumkan secara resmi koalisi mereka dan apakah mereka serius mengusung Anies pada 2024.

"Karena berkoalisi itu untuk menang. Ketika mengusung Anies, ketiga partai harus menang," kata dia.

Terlebih, Pemilu 2024 bakal terdiri dari pemilu legislatif pula, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Baca juga: Masih Bergabung dengan Pemerintahan Jokowi, Nasdem Disebut Sulit Usung Anies Baswedan Jadi Capres

Siapa pun kandidat yang diusung oleh koalisi partai politik dianggap harus dapat berkontribusi positif mendongkrak suara partai tersebut di pemilu legislatif.

Hal ini kerap disebut sebagai "efek ekor jas".

Apakah Anies memiliki tuah tersebut, hal itu masih belum dapat dipastikan, sebab eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut merupakan kalangan nonpartai.

"Kalau capresnya menang tapi pileg-nya kalah, ya babak belur, rugi juga," sebut Ujang.

"Mungkin efek ekor jas (Anies) untuk Nasdem besar, untuk Demokrat juga besar jika AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat), jadi cawapres. Bagi PKS? Kalau itu ada, mungkin itu bisa jadi pertimbangan mengusung Anies," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com