KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) mendorong generasi muda terlibat langsung dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA) perikanan sebagai peluang usaha sekaligus berkomitmen menjaga keberlanjutannya.
Kepala BRSDM KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, generasi muda berperan penting dalam menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh, dan produktif.
“Peran penting itu dilakukan demi kesejahteraan bangsa dengan strategi pembangunan ekonomi biru yang berfokus pada pemahaman ekologi dan ekonomi terhadap aktivitas di ruang laut,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan Nyoman pada Musyawarah Kerja Nasional Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) ke-XIII dengan tema ‘Lautan Masa Depan’, Selasa (20/12/2022).
Ia menyebutkan bahwa perguruan tinggi memiliki posisi penting dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dengan strategi pembangunan ekonomi biru.
Baca juga: Menteri Trenggono bersama Pimpinan Perguruan Tinggi KP Se-Indonesia Konsolidasikan Ekonomi Biru
“Perguruan tinggi memiliki posisi sebagai learning center atau pusat pembelajaran, center of excellent atau pusat keunggulan, diseminasi (pelibatan publik),” jelas Nyoman
Selain itu, perguruan tinggi juga memiliki posisi sebagai scientific based (riset, inovasi, dan solusi), kolaborasi dan knowledge sharing atau berbagi pengetahuan, serta penyedia sumber daya manusia (SDM) ataupun pelibatan generasi muda.
Pada kesempatan tersebut, Nyoman mengatakan bahwa Kementerian KP saat ini berkomitmen menjaga ketahanan pangan dunia melalui strategi ekonomi biru.
Strategi tersebut diwujudkan Kementerian KP dengan mengimplementasikan lima program prioritas. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga keseimbangan antara kesehatan ekologi dan pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan.
Baca juga: Kementerian KP Gandeng Jeju National University Tingkatkan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan
Adapun kelima program strategis tersebut yaitu, perluasan wilayah konservasi laut dengan target 30 persen, penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, pengembangan budi daya laut, pesisir, dan tawar.
Kemudian, pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil, serta pengelolaan sampah laut.
“Kebijakan penangkapan ikan terukur merupakan reformasi pengelolaan perikanan melalui penetapan enam zona penangkapan di 11 wilayah pengelolaan perikanan. Kebijakan ini, berbasis output control,” imbuh Nyoman.
Menurutnya, keberhasilan kebijakan penangkapan ikan terukur sangat ditentukan oleh kesiapan sistem informasi teknologi dan transformasi digital dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
Untuk itu, sebut Nyoman, Kementerian KP mengembangkan Command Center guna mengawasi aktivitas perikanan di perairan Indonesia. Hal ini dijalankan melalui data satelit yang merekam dan melaporkan aktivitas penangkapan ikan secara real-time dan berkesinambungan.
Baca juga: Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.