Lebih lanjut ia menjelaskan, BRSDM sebagai Eselon I Kementerian KP yang bersinggungan langsung dalam pengembangan SDM berupaya mengimplementasikan kelima program prioritas tersebut.
Implementasi itu diwujudkan melalui dukungan dan peran SDM Kementerian KP yang terus mengembangkan kompetensi melalui konsep infinity dengan padanan komponen pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis.
“Di bidang pendidikan, sistem vokasi menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang dapat terserap di dunia usaha dan industri, serta mampu menciptakan peluang usaha,” ujar Nyoman.
Ia menjelaskan, BRSDM memiliki strategi dalam pencapaian pendidikan kelautan dan perikanan yang kompeten dan berdaya saing.
Adapun strategi tersebut mencakup pembangunan sistem penyelenggaraan pendidikan berbasis industri, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, metode pembelajaran menggunakan teaching factory.
Baca juga: Buka Haornas Ke-39, Wapres: Olahraga Sarana Penjaga Perdamaian Dunia
“Kemudian, meningkatkan sarana dan prasarana, serta membangun sistem pendidikan berbasis digital dan teknologi informasi,” jelas Nyoman.
Hal tersebut, lanjut dia, didukung oleh 20 satuan pendidikan kelautan dan perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam 20 satuan pendidikan itu terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi dan 9 satuan pendidikan menengah.
Adapun pembagiannya, 11 satuan pendidikan terdiri dari 10 Politeknik KP dan 1 Akademi Komunitas, sedangkan 9 satuan pendidikan menengah itu adalah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).
“Di samping itu, BRSDM juga memiliki kebijakan memberikan kuota peserta didik sekitar 60 persen yang ditujukan untuk anak pelaku utama kelautan dan perikanan,” ujar Nyoman.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Minta Stok BBM untuk Nelayan Tetap Aman
Anak pelaku utama kelautan dan perikanan yang dimaksud adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, penggaram, dan pemasar hasil perikanan.
Dalam bidang pelatihan dan penyuluhan, Nyoman menjelaskan, BRSDM saat ini didukung 6.493 penyuluh perikanan yang berasal dari sembilan Satuan Administrasi Pangkalan (Satminkal) di seluruh Indonesia.
Sembilan Satminkal tersebut, antara lain Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Medan, Tegal, Banyuwangi, Bitung, dan Ambon.
Kemudian, ada Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor.
Ada pula Balai Besar Riset Budi Daya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, dan Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros.
Baca juga: Dongkrak Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Kembangkan SFV Berbasis UPT