Selain itu, Nyoman mengungkapkan bahwa BRSDM juga tengah mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV), dengan Desa Panembangan, Banyumas sebagai pilot project.
Program itu sejalan dengan program prioritas yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.
SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja atau Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Konsep tersebut berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi (TIK) dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budi daya dan Desa Inovasi atau Desa Mitra.
“Pengembangan SFV berbasis pada teknologi informasi dan telekomunikasi serta manajemen tepat guna, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” jelas Nyoman.
Baca juga: Kementerian KP Akan Tingkatkan Fasilitas Produksi Kampung Budi Daya Ikan Patin di Lebak
Pengembangan SFV, lanjut dia, memadukan berbagai program prioritas Kementerian KP terkait pembangunan kampung budi daya dan juga program-program sebelumnya yang dimiliki BRSDM yaitu Desa Inovasi dan Desa Mitra.
Menurut Nyoman, bisnis proses SFV juga tidak lepas dari core BRSDM, yakni kolaborasi fungsi antara pendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta inkubasi bisnis atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) modern.
“Kolaborasi itu berperan dalam menciptakan ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital,” jelasnya.
Terkait musyawarah kerja nasional, Nyoman menyebutkan bahwa pihaknya menilai civitas HIMITEKINDO berpeluang besar dalam pengembangan sektor KP.
Peluang besar itu bisa diwujudkan dengan beberapa strategi. Pertama, mengenali permasalahan, mengelola sumber daya, serta mencari solusinya dengan berbagai inovasi.
Baca juga: Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Kedua, meningkatkan kapasitas diri dengan terus belajar, meningkatkan keterampilan, serta memperluas wawasan dan jaringan.
Ketiga, melalui program pengabdian masyarakat guna mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya kelautan perikanan secara bertanggung jawab.
Keempat, berinovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk kelautan dan perikanan untuk peningkatan kesejahteraan.
Kelima, membangun usaha baru dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan teknologi digital melalui startup atau kickstarter.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menuturkan bahwa salah satu sinergi yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi dan Kementerian KP adalah memperkuat program penelitian.
Baca juga: Kementerian KP Gandeng Jeju National University Tingkatkan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan